Taipei, 21 Agu. (CNA) Seekor lumba-lumba telah dimatikan secara manusiawi karena ditemukan memiliki kondisi buruk saat dicoba diselamatkan pasca terdampar di sebuah pantai Kabupaten Pingtung pada Kamis (20/8) pagi, menurut seorang pakar National Cheng Kung University (NCKU).
Kantor Patroli Wilayah 8 Direktorat Jenderal Penjaga Pantai (CGA) mengatakan mereka pada pukul 10.39 pagi Kamis menerima laporan mengenai lumba-lumba yang terdampar dan terluka di Pantai Haikou, Desa Checheng.
Petugas CGA yang tiba di lokasi menemukan seekor lumba-lumba risso yang terdampar lalu segera membungkusnya dengan handuk yang dibasahi air laut untuk menjaga kelembapan, kata kantor tersebut.
Lumba-lumba tersebut diperkirakan memiliki panjang tubuh sekitar 270 sentimeter (cm) dan diduga mengalami cedera pada sirip ekor, kata kantor tersebut, menambahkan bahwa meskipun masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan, kondisi fisiknya sangat buruk.
Setelah evaluasi bersama dengan Pusat Penelitian Biologi Kelautan dan Cetacea NCKU, kata kantor tersebut, lumba-lumba tersebut diputuskan dibawa ke universitas tersebut untuk perawatan medis profesional.
Menurut Wang Hao-ven (王浩文), direktur pusat tersebut, lumba-lumba betina ini diperkirakan sudah tua dan memiliki kondisinya sangat buruk saat ditemukan, dengan tubuh sangat kurus, punggung cekung, dan lubang pernapasan yang tidak dapat ditutup.
Terdapat luka sepanjang 10 cm di bagian punggung dekat ekor, serta luka bakar matahari yang luas di punggungnya, tambah Wang.
Setelah berkonsultasi dengan dokter hewan dan mempertimbangkan prognosis yang buruk, diputuskan untuk dilakukan eutanasia, ujarnya.
Hasil autopsi awal menunjukkan adanya aspirasi air, infeksi pada paru-paru, dan sistem limfatik, sementara analisis patologi lebih lanjut akan dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya, kata Wang.
Wang mengatakan lumba-lumba risso biasanya ditemukan di perairan laut timur Taiwan. Pantai Haikou tercatat mengalami kejadian lumba-lumba terdampar sekitar satu kali setiap tahun, dengan kejadian Kamis menjadi yang pertama tahun ini, tambahnya.
Wang mengingatkan masyarakat untuk tidak mendorong lumba-lumba yang terdampar kembali ke laut, seiring sekitar 95 persen dari mereka dalam kondisi buruk. Jika menemukan lumba-lumba terdampar, segera hubungi otoritas terkait untuk mendapatkan bantuan, imbaunya.
Petugas CGA mengingatkan masyarakat yang menemukan lumba-lumba terdampar untuk meluruskannya, menjaga kelembapannya, serta mencatat tanda-tanda pernapasan dan detak jantungnya, sementara jangan membiarkannya terpapar sinar matahari atau angin, berdiri terlalu dekat dengan kepala atau ekornya, menggerakkannya, ataupun membuat keributan di sekitarnya.
Jika menemukan lumba-lumba terdampar, kata petugas, segera hubungi nomor darurat CGA di 118 untuk mendapatkan bantuan.
(Oleh Huang Yu-jing dan Jason Cahyadi)
Selesai/IF