New Taipei, 9 Juli (CNA) Seorang pemadam kebakaran lainnya pada Rabu (9/7) dinyatakan meninggal dunia dalam insiden perahu penyelamat terbalik saat menjalankan misi penyelamatan di Sungai Xindian, New Taipei, Selasa, membuat total korban tewas menjadi tiga.
Rumah Sakit Taipei Tzu Chi mengonfirmasi pada Rabu siang bahwa pemadam kebakaran Chang Ching-chien (張敬謙) (36) meninggal sekitar tengah hari setelah hampir satu hari menggunakan alat bantu hidup.
Menurut dokter, Chang mengalami kerusakan otak parah dan kegagalan multiorgan akibat kekurangan oksigen yang berlangsung lama.
Meskipun telah dipasangkan mesin paru-paru buatan dan menjalani penanganan suhu tubuh yang terkontrol, kondisi Chang tetap tidak stabil. Keluarganya akhirnya memilih untuk menghentikan pengobatan penunjang hidup pada hari yang sama.
Baca juga: Petugas penyelamat dan pria tenggelam tewas dalam misi pencarian di New Taipei
Chang adalah satu dari lima petugas penyelamat di atas perahu karet yang terbalik saat melakukan operasi penyelamatan terhadap seorang pemain papan dayung yang memasuki area sungai terlarang.
Seorang pemadam kebakaran lainnya, Wu En-shuo (吳恩碩), dinyatakan meninggal tidak lama setelah ditarik dari air. Pemain papan dayung tersebut, bermarga Chen (陳), ditemukan setelah pukul 5 sore dalam kondisi tidak bernyawa, dan kemudian dinyatakan meninggal dunia.
Seorang pemadam kebakaran relawan bermarga Tsao (曹) masih dalam kondisi kritis, meskipun dokter menyatakan ia kini sudah bisa bernapas secara mandiri.
Departemen Pemadam Kebakaran New Taipei mengatakan para penyelamat harus memasuki area pusaran air yang berbahaya, namun arus yang sangat kuat menyebabkan perahu mereka terbalik dan lima anggota terjatuh ke dalam air.
Sebuah komite investigasi telah dibentuk untuk meninjau operasi penyelamatan tersebut, termasuk komando, perlengkapan, dan taktik yang digunakan.
Anggota-anggota Dewan Kota New Taipei dari Kuomintang mendesak adanya peningkatan pengelolaan wilayah perairan berisiko tinggi, penyediaan perlengkapan penyelamatan yang lebih baik, serta penggunaan pesawat nirawak untuk meningkatkan keselamatan.
Mereka juga menyerukan peraturan hukum yang lebih ketat bagi pelanggar di perairan berisiko tinggi, termasuk mewajibkan mereka untuk mengganti biaya penyelamatan dan memberikan kompensasi atas relawan yang gugur.
(Oleh Chao Min-ya, Huang Hsu-sheng, Lee Hsin-Yin, dan Jason Cahyadi)
Selesai/IF