Taipei, 1 Juli (CNA) Tiga komite Yuan Legislatif (Parlemen) hari Senin (30/6) menyelesaikan pembahasan awal rancangan revisi Undang-Undang Perekrutan dan Ketenagakerjaan Profesional Asing yang mencakup beberapa pelonggaran kriteria warga negara asing (WNA) untuk tinggal dan bekerja di Taiwan.
Rapat lintas komite hari Senin menyetujui bahwa mahasiswa asing yang dalam masa pencarian pekerjaan setelah lulus di Taiwan boleh bekerja tanpa perlu mengajukan izin kerja, sementara lulusan 200 besar universitas dunia dapat mengajukan izin kerja pribadi.
Turut disetujui, dengan dukungan Dewan Pembangunan Nasional (NDC), usulan bahwa lulusan 1.000 universitas terbaik dunia -- naik dari regulasi saat ini 500 -- diizinkan mencari pekerjaan di Taiwan tanpa perlu pengalaman kerja sebelumnya.
Selain itu, pasangan dari spesialis asing dan profesional asing tingkat tinggi diperbolehkan bekerja secara bebas selama masa tinggalnya berdasarkan izin tinggal keluarga, menurut rancangan yang disetujui.
Rapat juga menyetujui usulan Yuan Eksekutif (Kabinet) untuk memperpanjang masa tinggal pengembara digital dari enam bulan menjadi maksimum dua tahun.
Pembahasan awal juga menyetujui spesialis asing dengan penghasilan tahunan minimal NT$6 juta (Rp3,3 miliar) dan memenuhi syarat lainnya dapat mengajukan Izin Tinggal Permanen Warga Asing (APRC) setelah tinggal satu tahun.
Namun, profesional asing yang memperoleh gelar diploma atau lebih tinggi di Taiwan akan mendapatkan pengurangan masa tinggal, dengan lulusan doktor dipotong tiga tahun, magister dua tahun, dan sarjana atau diploma satu tahun, tidak digabung.
Sementara itu, spesialis asing mendapat pengurangan masa tinggal dua tahun untuk doktor dan satu tahun untuk magister, juga tidak bisa digabung.
Rancangan juga menyetujui profesional asing dapat mengikuti Sistem Pensiun Ketenagakerjaan Baru tanpa perlu APRC.
Selain itu, mereka yang telah mendapat APRC juga dapat mengikuti asuransi kerja dan, jika telah tinggal lebih dari sepuluh tahun, dapat menggunakan sebagian layanan disabilitas dan perawatan jangka panjang.
Untuk kategori spesialis asing, rancangan menyetujui usulan legislator untuk menambahkan bidang digital, olahraga, lingkungan, dan bioteknologi.
Sekolah dasar dan menengah juga boleh mempekerjakan mereka untuk mengajar bahasa asing dan keterampilan lain, serta mendukung pelatihan guru dan kegiatan pendidikan lainnya, menurut rancangan.
Terkait pasal 22 yang mengatur insentif pajak untuk retensi spesialis asing, rapat menyetujui usulan yang menurunkan ambang batas pemotongan pajak dari gaji tahunan NT$3 juta ke NT$2 juta.
Wakil Menteri NDC Jan Fang-guan (詹方冠), yang hadir dalam rapat, menyatakan ia mendukung penurunan ambang batas ini guna meningkatkan daya saing Taiwan.
Namun, Wakil Direktur Jenderal Pajak Ni Li-hsin (倪麗心) mencatat bahwa ambang batas NT$3 juta dianggap sudah cukup seiring penerima insentif memiliki gaji di atas NT$7 juta, sehingga pihaknya meminta pembahasan kembali.
Karena mayoritas legislator lintas partai mendukung penurunan ambang batas, Ketua Rapat Tsai Yi-yu (蔡易餘) memutuskan untuk menyetujui usulan tersebut.
Namun, pasal 22 terkait pajak akan dibawa ke rapat koordinasi pleno untuk pembahasan lanjutan karena mendapatkan keberatan dari Kementerian Urusan Keuangan.
(Oleh Lin Ching-yin dan Jason Cahyadi)
Selesai/JA