Anggota Tim Teknis Taiwan di Indonesia bagikan pengalaman dalam program tebaru

06/06/2025 18:36(Diperbaharui 06/06/2025 21:41)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Video: Kanal YouTube TaiwanICDF國合會)
Taipei, 6 Juni (CNA) Seorang anggota Tim Teknis Taiwan (TTM) yang bertugas di Indonesia menceritakan pengalaman hidupnya dalam sebuah acara tayang bincang yang pada Jumat (6/6) diluncurkan TaiwanICDF, institusi yang dibiayai pemerintah yang bertanggung jawab atas bantuan luar negeri.

Adalah Wang Kuo-en (王國恩), teknisi TTM di Indonesia, yang menjadi tokoh utama episode kedua program ini. Didampingi pembawa acara, Wakil Sekretaris Jenderal TaiwanICDF Peifen Hsieh (謝佩芬), ia berbagi pengalamannya.

Saat bertugas di Amerika Tengah sebagai peserta wajib militer diplomatik dan teknisi TaiwanICDF, kata Wang, ia pernah dihentikan seorang penjaga bersenjata, yang membuatnya panik dan berkeringat dingin karena mengira ia dalam bahaya.

Namun, ternyata, penjaga itu hanya ingin tahu bagaimana cara menulis namanya dalam aksara Han. Mereka akhirnya menjadi teman, dan sang penjaga bahkan berjanji, "Saya akan melindungimu dengan nyawaku," kata Wang.

Dari peristiwa itu, kata Wang, ia menyadari bahwa hidup di luar negeri hanya bisa dijalani dengan sungguh-sungguh membaur dengan masyarakat setempat agar bisa mengubah stereotip yang ada.

Ia juga menyampaikan bahwa istrinya, yang telah menjadi pasangannya sejak masa kuliah, awalnya sangat kesulitan menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar negeri, bahkan pernah menangis sembari memakan hamburger di Amerika Tengah.

Namun kini, kata Wang, istrinya telah berhenti dari pekerjaannya dan sepenuhnya mendampinginya, serta telah sangat menyatu dengan komunitas lokal di Indonesia.

Teknisi Tim Teknis Taiwan di Indonesia Wang Kuo-en (kanan) dan Wakil Sekretaris Jenderal TaiwanICDF Peifen Hsieh. (Sumber Foto : TaiwanICDF)
Teknisi Tim Teknis Taiwan di Indonesia Wang Kuo-en (kanan) dan Wakil Sekretaris Jenderal TaiwanICDF Peifen Hsieh. (Sumber Foto : TaiwanICDF)

Ditanya tentang makanan Indonesia favoritnya, Wang menjawab nasi goreng. Ia juga menceritakan tempe, yang menurutnya spesial, dan menunjukkan sejumlah camilan Nusantara, termasuk berbagai jenis kacang.

Ia juga mengajarkan sejumlah kata dalam bahasa Indonesia, dari "apa kabar", "baik", sampai memuji "Nona Hsieh cantik sekali." Wang bahkan mengakui ia sempat mempelajari kata kasar.

Wang, yang mengenakan batik di sepanjang acara, mengatakan ia terbiasa mengenakan baju tradisional Indonesia itu. Ia pun menjelaskan makna pola batik yang ia bawa.

Terkait proyek TTM di Indonesia, Wang menceritakan bahwa mereka sedang membantu petani-petani lokal untuk menyalurkan hasil pertanian mereka ke pasar.

Hsieh mengatakan bahwa dalam program ini, staf, pemagang, dan relawan TaiwanICDF di luar negeri akan membagikan kisah dan pengalaman hidup di garis depan kerja sama bantuan Taiwan di seberang lautan, dengan harapan publik dapat merasakan kehangatan dan makna uluran tangan negara tersebut.

TaiwanICDF menambahkan bahwa setiap teknisi yang bertugas di luar negeri merupakan anggota "Tim Taiwan", dan rata-rata memiliki pengalaman di dua atau tiga negara, sehingga seri program ini dinamakan "Tim Taiwan Menjelajahi Dunia" (Team Taiwan 闖世界).

Program ini tersedia di kanal YouTube resmi dan media sosial TaiwanICDF, serta akan hadir dalam format siniar dengan nama yang sama, dengan episode baru setiap dua pekan sekali.

(Oleh Wu Shu-wei dan Jason Cahyadi)

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.