Taipei, 5 Juni (CNA) Sebuah delegasi industri drone (pesawat nirawak) Taiwan yang saat ini menghadiri pameran dagang industri drone di Tokyo menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan aliansi industri drone Jepang pada hari Rabu (4/6), membangun dasar untuk kolaborasi jangka panjang di berbagai bidang termasuk integrasi rantai pasok.
Hu Kai-hung (胡開宏), yang memimpin Taiwan Excellence Drone International Business Opportunities Alliance (TEDIBOA), memimpin delegasi Taiwan ke Tokyo untuk memamerkan kemampuan R&D Taiwan di industri drone melalui paviliun Taiwan di pameran Japan Drone 2025 dari 4-6 Juni, kata TEDIBOA dalam pernyataan yang dirilis Rabu.
Delegasi tersebut mencakup perwakilan dari Aerospace Industrial Development Corp., Taiwan Defense Industry Development Association, Taiwan Aerospace Industry Association, Coretronic Intelligent Robotics Corp., Thunder Tiger Corp. dan beberapa perusahaan Taiwan lainnya.
Selama di Tokyo, Hu secara resmi menandatangani MoU dengan Yasuhiro Senda, wakil presiden eksekutif Japan UAS Industry Development Association (JUIDA), kata TEDIBOA dalam pernyataan tersebut.
Selama upacara penandatanganan, Hu menekankan bahwa JUIDA adalah salah satu organisasi industri drone paling representatif di Jepang. Kemitraan ini bertujuan untuk mendorong integrasi rantai pasok drone dan mempercepat masuknya produk terkait drone Taiwan ke pasar Jepang, menurut pernyataan tersebut.
Dalam pernyataan itu, TEDIBOA menyoroti kekuatan komplementer kedua negara di industri drone, dengan mengatakan bahwa Jepang unggul dalam mesin presisi dan otomasi, sementara Taiwan memiliki keunggulan di bidang semikonduktor, keamanan siber, manufaktur, dan integrasi sistem.
Kolaborasi di masa depan akan berfokus pada integrasi rantai pasok, termasuk pengembangan teknologi, implementasi aplikasi, dan pembagian pasar, demikian disebutkan.
Selain itu, mengingat Taiwan dan Jepang memiliki sistem regulasi yang berbeda di bidang ini, kerangka kerja sama ini menyediakan platform komunikasi yang efektif, membantu mengurangi hambatan kepatuhan dan memfasilitasi masuknya pasar bagi kedua belah pihak, kata TEDIBOA.
Saat ini, pada edisi ke-10, pameran Japan Drone telah melihat aplikasi industri yang semakin beragam, khususnya dalam pencegahan dan penanggulangan bencana, survei, pemantauan, dan logistik. Pemerintah Jepang telah mengalokasikan lebih dari 100 miliar yen Jepang (Rp 11 miliar) untuk mendorong pengembangan industri drone-nya, menurut pernyataan tersebut.
TEDIBOA didirikan oleh Kementerian Urusan Ekonomi pada September 2024 dan saat ini memiliki sekitar 200 anggota.
Selesai/IF