Taipei, 5 Juni (CNA) Universitas Diponegoro (UNDIP) telah memperkuat kerja sama akademik dengan sejumlah universitas di Taiwan melalui kunjungan sepekan yang dilaksanakan pada pertengahan Mei, menurut siaran pers universitas di Semarang itu.
Delegasi UNDIP berkesempatan berkunjungan ke National Tsing Hua University, National Chung Hsing University, National Cheng Kung University, National Sun Yat-sen University, National Kaohsiung University, National Taiwan Science and Technology, Asia University, dan I-Shou University.
Kelompok yang dipimpin Rektor UNDIP Suharnomo dengan pendampingan Kementerian Pendidikan (MOE) Taiwan dari 11 hingga 17 Mei itu juga sempat berkunjung ke Hsinchu Science Park Bureau, kata universitas tersebut.
Suharnomo menyampaikan bahwa tujuan kunjungan resmi ini adalah untuk memperkuat kerja sama akademik yang telah ada antara UNDIP dengan universitas di Taiwan, serta mempromosikan peluang kolaborasi lainnya, baik di bidang riset maupun hilirisasi inovasi bersama dengan industri.
“Kami berharap kerja sama ini tidak hanya memperluas jaringan akademik internasional, tetapi juga mendorong akselerasi riset dan hilirisasi inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan industri. Ini sejalan dengan komitmen kami untuk menjadikan UNDIP sebagai universitas yang bermartabat dan bermanfaat,” kata Suharnomo.
MOE mendampingi dan memfasilitasi UNDIP selama kunjungan, termasuk menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama, menurut rilis pers.
Dukungan penuh dari MOE tersebut diapresiasi Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Komunikasi Publik Wijayanto, yang sekaligus menyampaikan komitmen untuk meningkatkan sinergi dalam kolaborasi akademik, riset, dan inovasi, kata UNDIP.
“Kami mengapresiasi dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan Taiwan dalam fasilitasi kunjungan ini. Hal ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi dalam riset dan inovasi lintas negara” ucap dia.
Kerja sama UNDIP dengan Taiwan telah berlangsung lama, dengan mengirimkan beberapa mahasiswa guna mengikuti program kursus musim panas ke Taiwan, serta menugaskan dosen mereka untuk menjadi pembicara dalam beberapa kegiatan seminar dan diskusi di Taiwan, kata universitas.
Menurut statistik MOE, jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di Taiwan menempati peringkat kedua di antara mahasiswa asing lainnya, tambah universitas tersebut.
Dengan adanya kunjungan kali ini, selain memperkuat kerja sama pendidikan, Direktur Inovasi, Hilirisasi dan Kerjasama Dian Wahyu Harjanti mengharapkan semakin meningkatnya kolaborasi antara peneliti UNDIP dan Taiwan dalam inkubasi teknologi dan inovasi, serta transfer teknologi untuk tujuan hilirisasi hasil riset kepada industri, kata universitas.
“Semakin nampak peluang-peluang kolaborasi dalam kunjungan ini, yaitu bidang-bidang riset yang telah ditekuni oleh para peneliti UNDIP dan juga dilakukan oleh para peneliti di Taiwan yang harapannya akan semakin memperkuat dan mendorong ke arah pemanfaatan untuk industri,” katanya.
Riset dan inovasi tersebut di antaranya adalah teknologi semikonductor, alat kesehatan, agrikultur pintar dan berkelanjutan, kecerdasan buatan, manajemen dan ilmu kelautan, kursus Mandarin dan Inggris, serta riset di bidang sosial seperti Perbankan, menurut rilis pers.
Selesai/JC