PMI diet berujung sakit diabetes

04/06/2025 18:48(Diperbaharui 04/06/2025 18:48)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Foto untuk ilustrasi semata. (Sumber Foto : Pixabay)
Foto untuk ilustrasi semata. (Sumber Foto : Pixabay)

Taipei, 4 Jun. (CNA) Tubuh langsing dan berat badan ideal adalah idaman semua perempuan, itulah yang diinginkan Susi (nama samaran), seorang pekerja rumah tangga yang berasal dari Malang, Jawa Timur. Namun siapa sangka diet ketatnya malah berujung sakit, tulis rilis pers dari Gabungan Tenaga Kerja Bersolidaritas (GANAS).  

GANAS melaporkan, Susi mencari cara agar berat badannya turun dengan cara minum madu dan yoghurt, mengikuti resep yang sedang naik daun saat ini. Tiga bulan berlalu bukan hanya berat badan yang berubah, tetapi juga di beberapa bagian tubuh muncul ruam kulit.  

Dikarenakan merasa tidak nyaman, akhirnya Susi periksa ke dokter, ternyata Susi mengidap diabetes, dengan kadar gula tinggi. Ruam di kulit muncul karena alergi yoghurt. Ia juga mengakui bahwa madu yang ia beli memang murah sekali dan biasanya madu seperti itu tidak murni, tulis laporan GANAS.

Selang beberapa waktu, kesehatan Susi tak kunjung membaik. Sakit diabetesnya tak kunjung sembuh hingga suatu hari kesehatannya menurun drastis dan harus dirawat di rumah sakit.

Susi akhirnya berkonsultasi kepada GANAS. Namun entah mengapa Susi tiba-tiba memutuskan untuk memilih pulang ke kampung halaman daripada mengikuti saran dari tim GANAS.

“Kemarin sore (31 Mei) yang bersangkutan telah tiba dengan selamat di keluarganya di Indonesia. Dari kasus ini GANAS berpesan jika ingin diet sebaiknya bertanya pada ahlinya. Sebab kondisi setiap orang berbeda-beda. Jaga kesehatan kawan-kawan semua,” ujar Fajar, ketua GANAS. 

(Oleh Miralux)

Selesai/JA

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.