Taipei, 7 Mei (CNA) Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Arif Sulistiyo, Minggu (4/5) menghadiri peringatan hari lahir (Harlah) ke-4 Masjid Al-Hidayah sekaligus pelantikan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) ranting Keelung di Gedung Serikat Kesenian Keelung.
Menurut pernyataan KDEI, acara yang dihadiri ratusan diaspora dan pekerja migran Indonesia (PMI) ini dilaksanakan dengan penuh keakraban dan antusiasme, serta mengundang perwakilan dari instansi lokal seperti Kepolisian Keelung, imigrasi, dan organisasi masyarakat Taiwan.
Dalam sambutannya, Arif menekankan pentingnya menjaga kerukunan sesama PMI lintas organisasi dan mengingatkan untuk tidak menyalahgunakan momen kebersamaan seperti halalbihalal, yang berpotensi menimbulkan konflik jika disertai kegiatan negatif seperti minum minuman keras dan memicu keributan.
Arif juga menyoroti dampak kondisi ekonomi global terhadap industri di Taiwan, yang mengakibatkan pemutusan kerja di beberapa pabrik, serta mengimbau PMI untuk tidak gegabah mengejar lembur atau berpindah pekerjaan jika tidak mendesak.
Lebih lanjut, ia mengajak seluruh PMI agar tidak segan melapor bila mengalami masalah ketenagakerjaan, seperti gaji tidak dibayar atau kondisi kerja yang melanggar aturan. KDEI, kata Arif, berkomitmen untuk menindaklanjuti laporan dan melindungi hak-hak PMI di Taiwan.
“Yang terpenting, jaga komunikasi dengan keluarga di tanah air. Sekalipun tidak bisa kirim uang, minimal beri kabar. Keluarga itu hanya ingin tahu kalian baik-baik saja,” ujar Arif.
Pernyataan tersebut juga menuliskan bahwa banyak keluarga yang kehilangan kontak dan akhirnya melapor ke KDEI Taipei karena tidak mendapat kabar dari anggota keluarganya di Taiwan.
Di akhir sambutannya, Kepala KDEI mengingatkan agar para pengguna sepeda listrik di Taiwan selalu patuh aturan lalu lintas dan menggunakan helm demi keselamatan.
“Doa kami untuk para PMI agar tetap sehat, pekerjaannya lancar dan berkah, dan semoga pulang nanti menjadi PMI yang sukses dan membanggakan keluarga di Indonesia,” pungkasnya.
Dalam kesempatan wawancara bersama CNA, Arif mengimbau bagi PMI yang mengalami masalah dengan agensi atau majikan tidak menjadi PMI kaburan karena akan rentan mengalami berbagai masalah lainnya.
Selesai/JC