Sebanyak 55 warga Taiwan dipulangkan dari jaringan penipuan Myanmar

07/05/2025 20:00(Diperbaharui 07/05/2025 20:00)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Lima puluh lima warga Taiwan, yang diduga terlibat atau menjadi korban sindikat penipuan dan perdagangan manusia di Myanmar, kembali ke Taiwan pada Rabu. (Sumber Foto : CNA, 7 Mei 2025)
Lima puluh lima warga Taiwan, yang diduga terlibat atau menjadi korban sindikat penipuan dan perdagangan manusia di Myanmar, kembali ke Taiwan pada Rabu. (Sumber Foto : CNA, 7 Mei 2025)

Taipei, 7 Mei (CNA) Lima puluh lima warga Taiwan, yang diduga terlibat atau menjadi korban sindikat penipuan dan perdagangan manusia di Myanmar, kembali ke Taiwan pada Rabu pagi (7/5), kata Direktorat Jenderal Kepolisian Nasional (NPA).

Pihak berwenang masih dalam proses menentukan siapa yang merupakan pelaku dan yang merupakan korban.

Dari jumlah tersebut, 25 orang masuk dalam daftar pencarian terkait kasus kriminal lain dan telah ditahan di Taiwan, kata NPA dalam sebuah pernyataan. Tidak ada rincian lain yang diberikan.

Rombongan warga ini tiba menggunakan penerbangan EVA Air BR206 dan China Airlines CI838, yang mendarat masing-masing pada pukul 06.38 dan 07.09 pagi di Bandara Internasional Taoyuan.

NPA mengatakan mereka telah membentuk satuan tugas lintas institusi pada akhir Februari dan, dengan dukungan dari Kementerian Luar Negeri, mengirimkan personel untuk berkoordinasi dengan otoritas di Thailand dan Myanmar guna membantu memulangkan warga negara Taiwan yang terjebak.

Juga pada Rabu, NPA mengatakan dalam sebuah siaran pers terpisah bahwa mereka telah membongkar sindikat perdagangan manusia yang berbasis di Taiwan pada Maret.

Empat tersangka telah ditangkap, dan enam ponsel yang digunakan dalam operasi kriminal tersebut telah disita.

Keempatnya dituntut pada April karena diduga bekerja sama dengan sindikat penipuan di Myanmar dan Thailand untuk memikat warga Taiwan ke operasi penipuan dengan memasang iklan lowongan kerja di luar negeri yang menjanjikan gaji tinggi, kata NPA.

(Oleh Yeh Chen, Wu Kuan-hsien, Antonius Agoeng Sunarto, dan Jason Cahyadi)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/ML

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.