Taipei, 21 Apr. (CNA) Sejumlah kelompok hak pekerja hari Senin (21/4) mengatakan mereka akan mengajukan tujuh tuntutan, termasuk pengurangan waktu kerja, ketika mereka berkumpul untuk melakukan pawai Hari Buruh pada 1 Mei di Taipei.
Aliansi Hari Buruh 51, yang terdiri dari puluhan serikat pekerja dan LSM Taiwan, mengatakan bahwa pawai akan dimulai di Bulevar Ketagalan di depan Kantor Kepresidenan dan menuju ke Jalan Zhongxiao W. dan Jalan Zhongshan S. sebelum kembali ke bulevar.
Aliansi tersebut mengatakan mereka akan menyampaikan tujuh tuntutan kepada pemerintah selama pawai -- yang diperkirakan dapat menarik hingga 5.000 orang -- salah satunya akan berfokus pada pengurangan jumlah waktu kerja di Taiwan.
Aliansi tersebut mengatakan mereka akan meminta UU Standar Ketenagakerjaan direvisi untuk memberikan lebih banyak hari cuti khusus untuk pegawai dan secara bertahap mengubahnya untuk memungkinkan pekerja memiliki tiga hari libur seminggu.
Aliansi tersebut juga akan mendorong penunjukan Hari Buruh sebagai hari libur nasional, menurut Tai Kuo-jung (戴國榮), presiden Taiwan Confederation of Trade Unions dan penyelenggara utama unjuk rasa.
Aliansi juga mendorong agar ketentuan dalam UU Keselamatan dan Kesehatan Kerja tentang perlindungan pegawai terhadap perundungan di tempat kerja diterapkan baik untuk pegawai dan pekerja negeri, kata Tai.
Aliansi tersebut juga akan menyarankan bahwa kasus perundungan di tempat kerja harus ditangani bersama oleh pihak ketiga yang tidak memihak dan perwakilan pekerja, sementara majikan dilarang melakukan hukuman yang tidak tepat kepada pegawai yang melaporkan keluhan dan korban.
Salah satu tuntutan aliansi lainnya adalah peningkatan kontribusi wajib bulanan majikan sebesar setidaknya 6 persen dari gaji bulanan pekerja ke akun pensiun tenaga kerja mereka, kata Tai.
Aliansi tersebut juga akan mendorong penghapusan batas 45 bulan pada perhitungan pembayaran pensiun sekaligus di bawah sistem lama, kata Tai.
Upah akan menjadi salah satu tuntutan lainnya, kata Tai. Kelompok tersebut akan meminta peningkatan gaji minimum bulanan dari NT$28.590 (Rp14,829 juta) menjadi NT$32.000 dan penyesuaian upah minimum per jam dari NT$190 menjadi NT$210 sebagai respons terhadap inflasi yang melonjak.
Aliansi, ujar Tai, juga akan mendorong perlindungan hak pekerja yang lebih baik melalui negosiasi yang lebih efektif antara karyawan dan majikan serta mengurangi ambang batas pembentukan serikat pekerja.
Selain itu, aliansi akan menyoroti pentingnya mempertimbangkan hak pekerjaan pekerja di industri beremisi tinggi ketika industri-industri ini melakukan transisi rendah karbon, kata Tai.
Aliansi tersebut juga akan meminta penanganan kekurangan staf di sektor seperti kesehatan dan perawatan, pendidikan, dan perawatan anak, menurut Tai.
Selesai/IF