Taipei, 9 Apr. (CNA) Satu kelompok minyak biji anggur yang diimpor dari Jepang telah diblokir di perbatasan Taiwan setelah pengujian mengungkapkan tingkat kontaminan pengolahan makanan yang berlebihan, yang diklasifikasikan sebagai karsinogen potensial, kata Direktorat Jenderal Makanan dan Obat Taiwan (TFDA) pada Selasa (8/4).
Minyak tersebut mengandung 1.578 mikrogram per kilogram ester asam glisidil, di atas batas keamanan nasional sebesar 1.000 mikrogram per kilogram, menunjukkan pengujian agensi tersebut pada 19 Maret.
Ester ini dikenal terbentuk selama proses penyulingan suhu tinggi seperti deodorisasi, deasidifikasi, dan pemutihan minyak nabati. Paparan jangka panjang dapat menimbulkan risiko kesehatan, termasuk kanker, peringatan TFDA dalam briefing mingguannya.
Pengiriman yang terpengaruh, total 10,66 kilogram, diimpor oleh Yumaowu Enterprise Co., kata mereka.
Karena dua minggu berturut-turut tidak patuh, importir sekarang akan dikenakan inspeksi yang lebih ketat, ditingkatkan dari pemeriksaan acak menjadi pengujian pengiriman demi pengiriman yang wajib, kata Wakil Direktur Jenderal TFDA Lin Chin-fu (林金富).
Minyak biji anggur adalah salah satu dari tujuh produk yang tidak patuh yang ditandai dalam laporan inspeksi perbatasan terbaru TFDA, beberapa di antaranya juga berasal dari Jepang.
Impor bermasalah lainnya termasuk produk rumput laut seperti mehijiki dan mozuku, yang ditemukan mengandung tingkat arsenik anorganik yang berlebihan, logam berat beracun yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Semua pengiriman yang tidak patuh telah dikembalikan atau dihancurkan, kata agensi tersebut.
Selesai/JC