Taipei, 17 Feb. (CNA) Arak-arakan berbentuk binatang mitologis yang dibuat para pekerja migran turut meramaikan pawai Festival Lentera di Kabupaten Penghu pada Jumat (14/2), menjadi salah satu daya tarik utama acara tahunan tersebut.
Acara di Kuil Wai'an Wenwang ini diawali upacara penyalaan lampu dan doa bersama yang dipimpin Bupati Penghu, Chen Kuang-fu (陳光復); Ketua Dewan Kabupaten, Chen Yu-jen (陳毓仁); serta Kepala Desa Xiyu, Lee Tien-chin (李添進).
Setelah itu, mereka juga berjalan melewati Jembatan Ping An dan melakukan ritual melempar ramalan keberuntungan.
Beragam pertunjukan turut meramaikan suasana, seperti arak-arakan, barongsai, tarian naga, orkestra tradisional, tarian, serta atraksi sepatu roda.
Selain itu, lebih dari 200 kapal perikanan di Pelabuhan Wai'an berhenti melaut dan menyalakan lampu kapal mereka, menerangi permukaan laut dan menjadikan pelabuhan seperti kota yang tak pernah tidur dalam perayaan festival lentera.
Bupati Chen menyatakan bahwa Festival Lentera adalah hari raya tradisional yang sangat penting, dan budaya "Ciguei" (乞龜) -- berdoa untuk kura-kura -- telah menjadi salah satu tradisi khas di Penghu selama lebih dari seratus tahun.
Tradisi "Ciguei barat" di Penghu sangat terkenal, ujarnya, sejajar dengan "Lentera utara, kembang api lebah selatan, dan Handan timur."
Hal ini menjadikannya salah satu dari empat perayaan Festival Lentera terbesar di Taiwan, menunjukkan kekayaan budaya dan semangat warisan Penghu, ujarnya.
(Oleh Kuo Yu-ju dan Jason Cahyadi)
Selesai/JA