Taipei, 23 Juni (CNA) Puluhan pekerja migran Indonesia berkumpul di Masjid Agung Taipei untuk mengikuti seminar yang bertajuk “Kuat Mental, Sejahtera Finansial: Program Pendampingan bagi Pekerja Migran Indonesia di Taiwan” pada hari Minggu (23/6), mendapatkan pembekalan untuk menjalani kehidupan mereka.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Manpower di Taiwan dan Masjid Agung Taipei ini diadakan pada hari Minggu mulai pukul 09.30 – 15.00, dengan total kehadiran sekitar 55 orang termasuk 30 orang PMI dan sisanya adalah para penerjemah.
Empat pembicara yang dihadirkan dari Universitas Negeri Malang membekali para Pekerja Migran Indonesia (PMI), dengan berbagai topik sesuai kebutuhan. Seperti Muhammad Fuad, S.E., M.Sc., CFP, dosen program studi ekonomi ini membekali para PMI dengan tips-tips khusus seputar keuangan agar PMI bijak mengelola keuangannya.
“Saya mengharapkan setelah para PMI tidak lagi bekerja di luar negeri, mereka juga mempunyai kebebasan finansial dan bisa hidup sejahtera,” ujarnya.
Senada dengan apa yang diungkapkan oleh Fuad, pembicara kedua yaitu Ahmad Fawaiq Suwanan, S.E., M.Si yang membawakan materi perencanaan keuangan juga mengharapkan PMI agar mengelola keuangannya secara bijak.
“Saya ingin PMI selama masa kerjanya di Taiwan dapat mengumpulkan dana untuk modal usaha, sehingga ketika mereka kembali ke Indonesia bisa mengelolanya [keuangan] dengan baik.”
Selain pembelajaran keuangan, PMI juga diperlengkapi dengan pengetahuan seputar antisipasi bencana. Pembicara ketiga, Eri Yanuar Akhmad Budi Sunaryo, S.Kep., Ns., M.NSc membawakan materi seputar persiapan diri menghadapi bencana dan pembelajaran mengenai perawatan kesehatan sehari-hari bagi pasien.
“Saya mengharapkan agar PMI dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasien yang dirawatnya," ujar dosen keperawatan tersebut.
Adapun pembicara keempat ialah Nohan Arum Romadlona, M.K.M yang membawakan materi seputar pengelolaan stres.
“Saya mengharapkan agar selain mendapatkan informasi mencegah stres, PMI yang hadir juga dapat menyadari bahwa stres adalah sesuatu yang wajar, asal kita dapat mengendalikan emosi," ujarnya.
Saat diwawancarai oleh CNA, Siti (32), salah seorang PMI penjaga orang tua di New Taipei menuturkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat baginya.
“Tak sia-sia saya berangkat dari rumah pagi-pagi untuk menghadir acara ini. Saya mendapatkan banyak ilmu, terutama mengenai perawatan pasien," ia menyampaikan.
Di akhir acara, Ramadhan Ma, penasihat Masid Agung Taipei mengatakan kepada CNA bahwa acara ini sangat bermanfaat bagi PMI. Para pembicara yang didatangkan dari Indonesia dapat membantu membekali PMI untuk menjalani hidup di Taiwan, ujar Ma.
Selesai/JC