Tokyo, 31 Mar. (CNA) Menteri pertahanan Amerika Serikat dan Jepang mengatakan pada Minggu (30/3) bahwa mereka "Mencatat" aktivitas militer Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Tiongkok di sekitar Taiwan dan menegaskan kembali dukungan mereka terhadap perdamaian di Selat Taiwan.
Dalam kunjungan pertamanya ke Asia sejak menjabat, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth berada di Jepang pada Minggu setelah sebelumnya mengunjungi Hawaii, Guam, dan Filipina selama sepekan terakhir.
Dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan Jepang, Gen Nakatani, di Kementerian Pertahanan (MOD) Jepang, kedua pihak sepakat untuk memperkuat aliansi mereka dan membahas meningkatnya ancaman militer dari Tiongkok, menurut siaran pers berbahasa Inggris yang dikeluarkan MOD.
Mengenai Tiongkok, "Para menteri mengonfirmasi penentangan mereka terhadap upaya sepihak untuk mengubah status quo dengan kekerasan atau paksaan termasuk di Laut Cina Timur dan Selatan," demikian bunyi pernyataan tersebut.
"Para menteri memperhatikan aktivitas Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), termasuk situasi militer di sekitar Taiwan, dan menekankan pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," lanjut pernyataan itu.
Sementara itu, dalam acara pers yang diadakan setelah pertemuan selama 85 menit di Tokyo tersebut, Nakatani mengatakan kepada wartawan bahwa kedua belah pihak "Mengonfirmasi tekad untuk bergerak maju dengan rasa urgensi" dalam inisiatif memperkuat kemampuan aliansi untuk mencegah dan merespons agresi.
Hegseth mengatakan bahwa Amerika Serikat berkomitmen untuk mempertahankan "Pencegahan yang kuat, siap, dan kredibel di Indo-Pasifik, termasuk di Selat Taiwan" serta bahwa AS berdiri bersama Jepang "Menghadapi tindakan agresif dan koersif oleh Tiongkok Komunis," menurut Kyodo News.
Pada Sabtu, kedua menteri pertahanan mengunjungi Pulau Iwo Jima di Pasifik untuk menghadiri upacara peringatan 80 tahun pertempuran Perang Dunia II antara pasukan Jepang dan AS.
Selesai/JC