Taipei, 6 Feb. (CNA) Tiga perwira militer aktif dan seorang yang diduga merupakan kaki tangannya dituntut atas dugaan membocorkan informasi militer ke Tiongkok, menurut Kantor Kejaksaan Tinggi Taiwan Cabang Kaohsiung pada Rabu (5/2).
Mereka dituntut melanggar UU Keamanan Negara, UU Perlindungan Informasi Rahasia Keamanan Negara, UU Anti-Korupsi, dan UU Pencegahan Pencucian Uang, kata kantor kejaksaan dalam pernyataan resminya.
Ketiga perwira militer aktif tersebut diduga menyerahkan informasi, termasuk terkait latihan militer Han Kuang, kepada seorang pria bermarga Huang (黃), yang diyakini bertindak sebagai perantara untuk pihak Tiongkok.
Huang saat ini menjadi buronan, sementara saudarinya juga telah dituntut dalam kasus ini, menurut pernyataan tersebut.
Huang dan saudarinya diduga menerima perintah dari agen Tiongkok untuk mendirikan bank swasta ilegal pada 2019 guna memberikan pinjaman kepada personel dan perwira militer yang mengalami kesulitan keuangan, menurut kejaksaan.
Mereka kemudian meminta para perwira militer mengumpulkan dan menyerahkan informasi sebagai cara untuk melunasi utang mereka, menurut pernyataan resminya.
Kasus ini terungkap setelah seorang sumber melaporkan bahwa perwira di pusat peringatan pengawasan Angkatan Udara membocorkan rahasia militer karena tidak mampu melunasi utang mereka.
Jaksa dari Kantor Kejaksaan Tinggi Taiwan Cabang Kaohsiung dan Kantor Kejaksaan Distrik Ciaotou Taiwan menggeledah 41 lokasi antara Desember 2023 hingga September 2024 dan meminta para tersangka ditahan, menurut pernyataan tersebut.
Kejaksaan mengatakan mereka menuntut para tersangka setelah meninjau barang bukti yang disita serta menyelidiki catatan komunikasi dan transaksi bank para tersangka.
Selesai/JC