Taipei, 15 Nov. (CNA) Presiden Lai Ching-te (賴清德), Jumat (15/11) menekankan betapa eratnya hubungan antara Eropa dan Indo-Pasifik, terutama dengan meningkatnya otoritarianisme.
"Keamanan dan stabilitas Eropa dan Indo-Pasifik telah menjadi tidak terpisahkan," kata Lai di pertemuannya dengan delegasi Denmark yang dipimpin anggota Parlemen Pia Kjærsgaard di Kantor Kepresidenan di Taipei pada Jumat.
Pada saat yang bersamaan, Lai mengatakan, "Perluasan dan pemusatan negara-negara otoriter menimbulkan tantangan besar bagi tatanan internasional yang berbasis aturan."
Perdamaian di Selat Taiwan akan berdampak pada keamanan dan kemakmuran global, kata Presiden, menambahkan bahwa pemerintahnya "Berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional serta melindungi nilai-nilai kebebasan dan demokrasi."
Lai juga memuji Denmark sebagai pemimpin global dalam industri tenaga angin lepas pantai, dan mengatakan Taiwan berharap untuk memperluas kerja sama dengan negara Nordik tersebut di bidang ini.
Dalam komentarnya yang singkat, Kjærsgaard, yang menjabat sebagai Ketua Parlemen Denmark dari 2015 hingga 2019, mengatakan delegasi tersebut menyadari seberapa banyak ancaman yang diterima Taiwan dari Tiongkok.
"Saya dapat menjamin Anda bahwa ... Anda dapat mengandalkan kami. Anda dapat mengandalkan dukungan kami [untuk Taiwan]," katanya sambil menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai demokrasi yang dibagi bersama.
Kjærsgaard (77) melakukan kunjungan kesembilannya ke Taiwan sejak 1987 dengan anggota Parlemen Kim Aas, Steffen Larsen, dan Mikkel Bjørn, dan penasihat politik Henrik Thorup, menurut Kementerian Luar Negeri (MOFA) Taiwan.
Delegasi lintas partai tersebut, yang tiba di Taiwan pada 11 November dan menyelesaikan kunjungannya pada Jumat, adalah grup parlemen pertama dari Denmark yang mengunjungi Taiwan sejak pandemi COVID-19 pada 2020, kata MOFA.
Selesai/ML