Taipei, 4 Nov (CNA) Seorang tentara relawan Taiwan yang bertugas di garis depan Ukraina untuk mempertahankan negara tersebut dari invasi Rusia dilaporkan tewas, demikian disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA) dan seorang anggota legislatif dari partai yang berkuasa pada hari Minggu.
Wakil juru bicara MOFA, Hsiao Kuangwei (蕭光偉), mengatakan kepada CNA bahwa kementerian tersebut telah memastikan kematian warga negara Taiwan tersebut melalui International Legion for the Defense of Ukraine.
Hsiao menyatakan bahwa pihaknya telah menghubungi keluarga tentara yang meninggal dan berjanji untuk memberikan segala bantuan yang diperlukan dalam menangani urusan terkait kematiannya.
Keluarga mendiang meminta agar namanya tidak dipublikasikan dan tidak ingin memberikan pernyataan kepada media, sehingga wartawan diminta untuk menghormati permintaan tersebut.
Namun, media-media lokal telah mengidentifikasi mendiang sebagai Wu Chung-ta (吳忠達), berusia 44 tahun, asal Kaohsiung yang merupakan veteran dari Komando Pasukan Khusus Angkatan Darat Taiwan.
Menurut China Times berbahasa Cina, Wu bergabung dengan International Legion of the Ukrainian Territorial Defense Forces pada tahun 2023. Setelah enam bulan bertugas di legion, ia bergabung dengan angkatan bersenjata Ukraina dan telah berjuang di garis depan melawan pasukan Rusia sejak saat itu.
China Times melaporkan bahwa Wu tewas akibat serangan bom Rusia di wilayah Luhansk yang diperebutkan pada Sabtu (2/11).
Wu adalah prajurit Taiwan kedua yang diketahui meninggal saat bertempur untuk Ukraina sejak invasi Rusia dimulai pada awal 2022.
Tseng Sheng-kuang (曾聖光), seorang anggota International Legion of Ukraine, tewas dalam pertempuran pada November 2022, menjadi tentara Taiwan pertama yang gugur dalam perang tersebut.
Sementara itu, Legislator Partai Progresif Demokratik Puma Shen (沈伯洋) mengatakan kepada CNA bahwa kematian Wu pertama kali dilaporkan kembali ke Taiwan kepada Pastor Huang Chun-sheng (黃春生) yang berbasis di Taipei oleh sekelompok orang Taiwan yang bertempur untuk Ukraina.
Shen, yang merupakan anggota Komite Luar Negeri dan Pertahanan Nasional Legislatif, telah menghubungi MOFA dan perwakilan Taiwan di Polandia untuk mengonfirmasi kematian Wu dengan pihak berwenang Ukraina.
Sebuah pesawat nirawak Ukraina telah mengidentifikasi lokasi jenazah Wu, tetapi karena pertempuran masih berlangsung, angkatan bersenjata Ukraina belum dapat mengevakuasinya.
"Kami akan memastikan jenazahnya akan dikembalikan ke rumahnya di Taiwan setelah upacara pemakaman Wu dan upacara terkait lainnya selesai di Ukraina," kata Shen.
Sumber mengatakan kepada China Times bahwa masih ada enam warga negara Taiwan yang bertugas sebagai tentara sukarelawan untuk Ukraina.
Selesai/IF