Mantan Kepala KDEI Taipei Budi Santoso dilantik sebagai Mendag kabinet Prabowo-Gibran

21/10/2024 16:55(Diperbaharui 22/10/2024 12:08)
Budi Santoso saat menjabat sebagai Kepala KDEI Taipei pada 2020. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Budi Santoso saat menjabat sebagai Kepala KDEI Taipei pada 2020. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Taipei, 21 Okt. (CNA) Mantan Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Budi Santoso, Senin (21/10) resmi dilantik sebagai Menteri Perdagangan RI Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran.

Budi menjabat sebagai Kepala KDEI Taipei dari September 2020 hingga Desember 2022, sebelum diangkat menjadi Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri hingga Agustus 2024, dan setelahnya menjadi Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan.

KDEI Taipei menjadi kedutaan defacto Indonesia di Taiwan, di bawah tidak adanya hubungan diplomatik di antara kedua belah pihak.

Budi dilantik sebagai Menteri Perdagangan RI sehari setelah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI pada Minggu.

Pertukaran melintasi lautan

Beberapa hari setelah resmi menjabat sebagai Kepala KDEI Taipei pada 2020 silam, Budi memberikan surat kepada CNA yang menyampaikan bahwa Indonesia akan berusaha memperkuat perdagangan dengan Taiwan dengan aktif mempromosikan ekspor barang-barang Indonesia dan membentuk kemitraan di bidang transfer teknologi.

"Tentu saja, kami akan gencar mempromosikan produk Indonesia di Taiwan dengan memfasilitasi pameran dan pencocokan bisnis," kata Budi, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Keuangan Kementerian Perdagangan dari Juni 2020 hingga September 2020.

Taiwan juga berusaha memperkuat hubungan ekonomi dan budaya dengan negara-negara Asia Tenggara melalui Kebijakan Baru ke Arah Selatan (NSP), kata Budi, menambahkan bahwa "Bagi kami, NSP tentu saja sejalan dan merupakan dasar penting untuk melanjutkan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Taiwan."

Selain itu, menurut Budi, Taiwan juga merupakan pasar yang baik untuk produk Indonesia karena jumlah pekerja migran Indonesia yang signifikan di sana.

Budi Santoso saat menjabat sebagai Kepala KDEI Taipei, memberikan pidato di sebuah acara di kantor perwakilan Indonesia di Taiwan tersebut pada November 2020. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Budi Santoso saat menjabat sebagai Kepala KDEI Taipei, memberikan pidato di sebuah acara di kantor perwakilan Indonesia di Taiwan tersebut pada November 2020. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Mengutip keunggulan Taiwan dalam teknologi dan aplikasinya dalam pertanian, Budi mengatakan kepada CNA bahwa ia juga berharap dapat membentuk kemitraan yang melibatkan transfer teknologi.

"Dengan sumber daya yang bisa dikatakan sangat minimal, Taiwan mampu mandiri dan bahkan mengekspor produk pertanian berkualitas tinggi," katanya. "Kami perlu mengeksplorasi hal-hal seperti ini, karena, dari perspektif perdagangan, pengembangan pertanian akan meningkatkan ekonomi dan memiliki potensi untuk meningkatkan ekspor."

Selain itu, di bawah pimpinannya saat itu, Budi menyampaikan KDEI bertekad menjelajahi kerja sama ekonomi yang lebih ditingkatkan dalam bentuk perjanjian perdagangan antara Indonesia dan Taiwan, yang diharapkan dapat berdampak signifikan pada aliran barang Indonesia ke Taiwan dengan mengurangi bea produk impor.

Budi Santoso (kanan) saat menjabat sebagai Kepala KDEI Taipei dan Wakil Presiden ELOM Trade Co., Ltd. Kevin Lin (kiri) di Trade Expo Indonesia 2021. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Budi Santoso (kanan) saat menjabat sebagai Kepala KDEI Taipei dan Wakil Presiden ELOM Trade Co., Ltd. Kevin Lin (kiri) di Trade Expo Indonesia 2021. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Saat menjabat, Budi juga pernah mempromosikan Trade Expo Indonesia (TEI), pameran perdagangan yang diadakan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, yang menurutnya bertujuan untuk memupuk jaringan bisnis dan memamerkan produk Indonesia.

Pada edisi ke-35 di 2020, Budi mengatakan kepada CNA pameran tersebut berharap dapat menargetkan sebanyak 100 pembeli potensial dari Taiwan.

Pada edisi berikutnya di Oktober 2021, mengkhawatirkan keengganan importir untuk berpartisipasi dalam pameran virtual karena tantangan yang ditimbulkan perbedaan bahasa, KDEI juga menawarkan layanan personal untuk membantu pembeli Taiwan menavigasi produk dan mencocokkan dengan mitra bisnis di Indonesia.

"KDEI Taipei, perwakilan Indonesia di Taipei, berusaha untuk menyajikan Mini TEI di mana semua dari Anda akan secara pribadi ditemani staf kami untuk menjelajahi produk Indonesia secara virtual dan bila perlu akan membantu Anda berkomunikasi dengan eksportir di Indonesia," kata Budi.

Budi Santoso (kiri) saat menjabat sebagai Kepala KDEI Taipei, di pameran Giftionery dan Culture Creative pada April 2021. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Budi Santoso (kiri) saat menjabat sebagai Kepala KDEI Taipei, di pameran Giftionery dan Culture Creative pada April 2021. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Di sebuah pameran kerajinan di Taipei pada April 2021, Budi mengatakan kepada CNA dalam sebuah wawancara bahwa meskipun bahan baku yang kaya dari Indonesia untuk produk kerajinan memberikan negara tersebut keuntungan di pasar global, era ekspor bahan baku telah berakhir.

Pengrajin Indonesia menyadari bahwa mereka harus mengasah keterampilan mereka untuk mengolah bahan baku tersebut menjadi sesuatu yang memiliki nilai tambah, katanya.

"Dengan didukung bahan baku alam yang melimpah dan berbagai macam pola serta desain tradisional yang khas, kami berusaha memperkenalkan produk kerajinan Indonesia yang memiliki kualitas tinggi dan mampu bersaing di pasar internasional, terutama Taiwan," katanya.

Budi Santoso (tengah) saat menjabat sebagai Kepala KDEI Taipei dan General Manager Cabang Taipei Bank Rakyat Indonesia Endry Supriadi (kiri). (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Budi Santoso (tengah) saat menjabat sebagai Kepala KDEI Taipei dan General Manager Cabang Taipei Bank Rakyat Indonesia Endry Supriadi (kiri). (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Pada Januari 2022, KDEI Taipei dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk bekerja sama dalam mempromosikan produk dan layanan Indonesia di Taiwan dan memperkuat hubungan perdagangan dan bisnis dengan Taiwan.

Dalam acara yang dihadiri para pengusaha tersebut, Budi mengatakan BRI akan memiliki prioritas untuk melayani UMKM dan mendukung orang-orang di tingkat akar rumput, sesuai dengan peran bank sebagai bagian penting dari komunitas Indonesia di Taiwan.

Budi Santoso (belakang, kanan) saat menjabat sebagai Kepala KDEI Taipei dan Wakil Menteri Luar Negeri Taiwan saat itu, Tien Chung-kwang (belakang, kedua dari kanan), memainkan alat musik tradisional Indonesia. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Budi Santoso (belakang, kanan) saat menjabat sebagai Kepala KDEI Taipei dan Wakil Menteri Luar Negeri Taiwan saat itu, Tien Chung-kwang (belakang, kedua dari kanan), memainkan alat musik tradisional Indonesia. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Dalam resepsi Hari Kemerdekaan ke-77 RI di Taipei, Budi menyatakan bahwa KDEI Taipei berusaha untuk menarik lebih banyak investasi Taiwan ke Indonesia seiring negara Asia Tenggara tersebut mempromosikan peluang bisnis terkait pemindahan ibu kotanya.

"Taiwan memiliki industri teknologi tinggi yang kuat dan kami memiliki bahan, jadi kita bisa bekerja sama di Indonesia dan juga membangun Ibu Kota Nusantara," kata Budi.

Setelah diberi tahu tentang transisi ibu kota, banyak perusahaan Taiwan telah menyatakan minat untuk berinvestasi di Indonesia, kata Budi, menambahkan bahwa investasi Taiwan di Indonesia telah tumbuh dalam beberapa tahun terakhir.

"Kami optimis bahwa kerja sama ekonomi, sosial, dan budaya antara Indonesia dan Taiwan akan terus tumbuh dan saling memperkuat," kata Budi.

Budi juga menyampaikan bahwa Taiwan dan Indonesia juga memiliki hubungan yang substansial karena ada ratusan ribu warga negara Indonesia yang bekerja di Taiwan, sementara belasan ribu pelajar Indonesia belajar di Taiwan, dalam beragam program di berbagai perguruan tinggi dan universitas.

Bergandengan tangan

Setelah gempa Magnitudo 6,2 mengguncang Sulawesi pada 15 Januari 2021, Larry Tseng (曾瑞利), pejabat Kementerian Luar Negeri (MOFA) Taiwan saat itu, menelepon Budi untuk menyampaikan simpati Taiwan kepada mereka yang terkena dampak gempa, menurut kementerian tersebut.

Dalam pernyataan terpisah, Juru Bicara Kantor Kepresidenan saat itu, Xavier Chang (張惇涵), menyampaikan bahwa Presiden Tsai Ing-wen (蔡英文) telah memerintahkan MOFA untuk menyampaikan niat Taiwan untuk membantu pemerintah Indonesia dalam upaya penanggulangan bencana.

MOFA mengatakan bahwa Budi juga mengucapkan terima kasih atas perhatian dan niat baik dari Taiwan.

Budi Santoso (kiri) saat menjabat sebagai Kepala KDEI Taipei dan Wakil Menteri Luar Negeri Taiwan saat itu, Tien Chung-kwang (kanan). (Sumber Foto : Kementerian Luar Negeri)
Budi Santoso (kiri) saat menjabat sebagai Kepala KDEI Taipei dan Wakil Menteri Luar Negeri Taiwan saat itu, Tien Chung-kwang (kanan). (Sumber Foto : Kementerian Luar Negeri)

Sementara itu, pada Juli 2021, di tengah pandemi COVID-19 yang melanda, Taiwan mendonasikan 200 konsentrator oksigen untuk pengobatan kasus yang parah ke Indonesia, kata MOFA.

Pernyataan MOFA juga mengutip Budi, yang mengatakan bahwa ia berterima kasih kepada Taiwan, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta otoritas kesehatan Indonesia akan segera mendistribusikan alat tersebut ke rumah sakit di seluruh negeri.

Hitung mundur Tahun Baru 2022 yang diadakan Kementerian Luar Negeri Taiwan, yang dihadiri Budi Susanto. (Sumber Foto : Kementerian Luar Negeri)
Hitung mundur Tahun Baru 2022 yang diadakan Kementerian Luar Negeri Taiwan, yang dihadiri Budi Susanto. (Sumber Foto : Kementerian Luar Negeri)

Budi juga menghadiri acara Tahun Baru 2022 yang diadakan MOFA dengan menonton tampilan kembang api ikonik di Taipei 101, di mana perwakilan dan diplomat dari sebelas negara berkumpul untuk pesta hitung mundur yang dipandu Wakil Menteri Luar Negeri Taiwan saat itu, Tien Chung-kwang (田中光).

Antarmanusia

Pada Agustus 2021, Budi mengantar kepulangan 105 anak buah kapal migran dan 16 warga negara Indonesia yang terjebak di Taiwan saat pandemi melanda, hingga ke Bandara Siaogang, MOFA menyampaikan.

Hal ini terjadi setelah KDEI Taipei melaporkan 105 anak buah kapal migran Indonesia tersebut kontraknya telah habis, sementara para pemilik kapal dan negara registrasi kapal mereka tidak dapat menangani situasi dengan baik, MOFA menyampaikan.

Setelah itu, menurut MOFA, berbagai kementerian terkait, KDEI, dan agen pengurusan kapal asing di Taiwan telah melakukan negosiasi beberapa kali, hingga akhirnya merumuskan proyek pemulangan mereka. Lebih dari seratus WNI tersebut pun akhirnya dipulangkan dengan pesawat melalui bantuan pemerintah.

Budi Santoso (kanan) saat menjabat sebagai Kepala KDEI Taipei, membagikan desain batiknya di sebuah festival batik pada Oktober 2021. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Budi Santoso (kanan) saat menjabat sebagai Kepala KDEI Taipei, membagikan desain batiknya di sebuah festival batik pada Oktober 2021. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Di sebuah festival batik pada Oktober 2021 di National Taiwan Museum Nanmen Park, Budi mengatakan negaranya ingin berbagi keindahan batik dengan orang-orang dari semua ras.

Sebulan setelahnya, Budi juga menyerahkan penghargaan dalam sebuah kompetisi video pendek yang menurutnya bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada orang Indonesia di Taiwan untuk berkontribusi dalam melindungi warga Indonesia dan membantu mereka berbaur ke masyarakat Taiwan.

Budi Santoso (kiri) saat menjabat sebagai Kepala KDEI Taipei, menyerahkan penghargaan kepada Triwandi Januar yang memenangkan sebuah kompetisi video pada November 2021. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Budi Santoso (kiri) saat menjabat sebagai Kepala KDEI Taipei, menyerahkan penghargaan kepada Triwandi Januar yang memenangkan sebuah kompetisi video pada November 2021. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Di resepsi Hari Kemerdekaan ke-77 RI di Taipei, Budi mengatakan "Malam yang indah ini memungkinkan kami untuk menunjukkan keragaman Indonesia melalui tarian tradisional dari Bali dan Tarian Saman dari Aceh."

Acara tersebut menampilkan musik dan tarian tradisional Indonesia yang dibawakan para WNI.

Budi Santoso (belakang, kelima dari kiri) saat menjabat sebagai Kepala KDEI Taipei, berpose bersama para mahasiswa Indonesia di Taiwan. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Budi Santoso (belakang, kelima dari kiri) saat menjabat sebagai Kepala KDEI Taipei, berpose bersama para mahasiswa Indonesia di Taiwan. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Budi juga pernah menghadiri acara pertukaran musik teater NPM Asian Art Festival Indonesian Month, yang diadakan MOFA pada Oktober 2021.

Dalam pidatonya, merujuk pada perawat migran, ia menekankan bahwa arti dari pekerjaan perawatan tidak hanya terletak pada usaha fisik, tetapi juga pada interaksi dan saling membantu antarmanusia.

Langkah ke depan?

Dilansir ANTARA, usai serah terima jabatan Mendag di Kantor Kemendag Jakarta pada Senin, Budi mengutarakan tiga program utamanya: pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan peningkatan UMKM bisa ekspor.

"Bisa ekspor itu artinya berani inovasi dan siap adaptasi," ujar Budi, menambahkan bahwa kementeriannya ingin mengejar jumlah wirausaha dengan mendorong UMKM bisa ekspor.

"Nanti kita bikin program-program, karena instrumen untuk tiga program tadi itu, sebenarnya ada semua, dari kebijakannya, semua inline (sejalan) dengan program itu," kata Budi.

(Oleh Jason Cahyadi)

Selesai/JA

Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.