Taipei, 13 Okt. (CNA) Militer Taiwan mengatakan pada Minggu (13/10) bahwa Grup Kapal induk Tiongkok Liaoning telah berlayar ke lautan di sekitar Selat Bashi, sebuah jalur penting yang memisahkan Taiwan dari Filipina, dan diperkirakan akan menuju ke Pasifik Barat.
Kementerian Pertahanan Nasional mengatakan bahwa mereka sedang memantau erat gerakan grup tersebut, menggunakan sistem intelijen, pengawasan, dan pengintaian bersama.
Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Kantor Staf Gabungan Jepang pada 2 Oktober, Grup Kapal induk Tiongkok Liaoning sedang beroperasi di tenggara pulau utama Filipina, Mindanao, dan menuju ke Laut Celebes.
Masih belum jelas apakah penempatan terbaru Liaoning tersebut terkait dengan peringatan pejabat Taiwan sebelumnya bahwa Tiongkok dapat meluncurkan latihan militer baru setelah pidato Hari Nasional Presiden Lai Ching-te (賴清德) pada 10 Oktober.
Dalam pidatonya yang disampaikan pada Kamis, Lai mengatakan bahwa Republik Tiongkok (ROC) dan Republik Rakyat Tiongkok (PRC) tidak tunduk satu sama lain adalah fakta objektif yang mencerminkan status quo saat ini di Selat Taiwan.
Sebagai tanggapan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning (毛寧), mengkritik Lai yang dinilai menggunakan berbagai cara untuk "Menjual ilusi 'kemerdekaan Taiwan'" dan menuduhnya mengungkapkan "Niat jahatnya untuk meningkatkan ketegangan di Selat Taiwan demi keuntungan politik."
Mao menegaskan kembali "Prinsip satu Tiongkok" Beijing, menekankan Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari wilayah Tiongkok.
Hingga hari Minggu, belum ada laporan tentang Beijing mengumumkan latihan militer sebagai respons terhadap pidato Lai.
Liaoning, kapal induk pertama Angkatan Laut Tiongkok, diluncurkan pada tahun 2012. Kapal tersebut adalah kapal induk kelas Kuznetsov Soviet yang telah direnovasi, dibeli dari Ukraina dalam keadaan tidak lengkap
Selesai/IF