Taipei, 11 Okt. (CNA) Tiongkok harus memahami niat baik yang diungkapkan Presiden Lai Ching-te (賴清德) dalam Pidato Hari Nasional-nya dan "Menghadapi realitas hubungan lintas selat," kata Kementerian Luar Negeri (MOFA) pada Kamis (10/10).
Dalam pidatonya yang disampaikan pada Kamis pagi, Presiden Lai menjelaskan bahwa tidak tunduk satu sama lainnya Republik Tiongkok (ROC) dan Republik Rakyat Tiongkok (PRC) merupakan fakta objektif dan status saat ini di Selat Taiwan.
Presiden juga menekankan bahwa Taiwan bersedia bekerja sama dengan Tiongkok untuk mengatasi perubahan iklim, mencegah penyakit menular, dan menjaga keamanan regional, untuk mengejar perdamaian dan kemakmuran bersama yang akan memberi manfaat bagi orang-orang di kedua sisi.
"Tiongkok harus memahami niat baik yang diungkapkan Presiden Lai dalam pidato Hari Nasional-nya dan menghadapi kenyataan hubungan lintas selat," kata MOFA.
"Alih-alih terus menyebabkan ketidakamanan dan hambatan di wilayah tersebut, Tiongkok harus mencoba kembali ke jalur tatanan internasional berbasis aturan dan berkontribusi pada perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran regional serta perkembangan positif hubungan lintas selat," tambah kementerian tersebut.
Komentar MOFA tersebut merupakan tanggapan terhadap pernyataan yang dibuat juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning (毛寧), yang mengkritik pidato Lai di sebuah konferensi pers hari Kamis.
"Pidato Lai dengan sengaja berusaha memutus hubungan historis antara kedua sisi selat dan mengulangi retorika 'ketidaktundukkan bersama' serta 'menegaskan kedaulatan,'" kata Mao.
Mao mengecam Lai karena menggunakan berbagai cara untuk "Menjual kesalahan 'kemerdekaan Taiwan,'" dan melanjutkan dengan mengatakan bahwa Lai menunjukkan "Niat jahatnya untuk meningkatkan ketegangan di Selat Taiwan demi keuntungan politik."
Diplomat Tiongkok tersebut kemudian menegaskan "Prinsip satu Tiongkok", dengan menyatakan bahwa Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari wilayah Tiongkok, "Tidak peduli apa yang dikatakan atau dilakukan pemerintahan Lai, mereka tidak dapat mengubah fakta objektif bahwa kedua sisi Selat Taiwan milik satu Tiongkok."
Sementara itu, Dewan Urusan Daratan Tiongkok (MAC), lembaga pemerintah tertinggi Taiwan yang menangani urusan lintas selat, juga mendesak Beijing untuk memahami niat baik yang diungkapkan dalam pidato Lai, dan secara rasional menghadapi opini kebanyakan masyarakat di Taiwan.
"Prinsip 'satu Tiongkok' yang diajukan Partai Komunis Tiongkok tidak memberikan ruang bagi kelangsungan hidup ROC dan telah ditolak dengan tegas oleh rakyat Taiwan," kata MAC.
Sejalan dengan Presiden Lai yang menegaskan kembali harapannya untuk pemulihan pertukaran yang setara, sehat, dan teratur antara kedua sisi, pemerintah Taiwan baru-baru ini telah mengambil beberapa langkah untuk mempromosikan pertukaran lintas selat, termasuk memberikan bantuan kepada pejabat dan bisnis Tiongkok untuk menghadiri pameran perjalanan musim panas lintas selat 2024 di Taipei pada Juli, kata MAC.
Selesai/IF