Taipei, 10 Juli (CNA) Militer Taiwan pada hari Selasa (9/7) mengumumkan aturan pelibatan (ROE) mereka yang direvisi tahun lalu di tengah penetrasi Tiongkok dan mengatakan aturan tersebut akan diuji untuk pertama kalinya dalam latihan militer tembakan langsung bulan ini.
Aturan-aturan ini telah dirangkum dalam sebuah kartu yang akan diberikan kepada pasukan yang berpartisipasi dalam latihan tahunan Han Kuang pada tanggal 22-26 Juli dan diuji pada lima hari tersebut, kata Mayor Jenderal Tung Chi-hsing (董冀星) dalam konferensi pers Kementerian Pertahanan Nasional (MND).
Aturan pertempuran Taiwan secara resmi dibentuk pada tahun 2017, tetapi direvisi lagi pada tahun 2023 dan didistribusikan secara internal setelah berulang kali terjadi penetrasi ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan oleh pesawat tempur, drone, dan balon Tiongkok.
Aturan-aturan ini memberikan petunjuk kepada pasukan mengenai jenis skenario di mana mereka berwenang untuk menggunakan senjata mereka sementara juga bertindak secara legal dan etis dalam masa konflik.
Menurut aturan yang diumumkan untuk pertama kalinya dalam konferensi pers hari Selasa tersebut, seorang prajurit Taiwan berhak untuk melakukan pertahanan diri dan secara legal menyerang petarung yang dinyatakan oleh militer sebagai musuh atau kekuatan musuh atau kekuatan apa pun yang menunjukkan niat bermusuhan.
Prajurit juga diharuskan menggunakan kekuatan untuk melindungi anggota angkatan bersenjata lainnya, infrastruktur kunci yang ditunjuk, tahanan dan tawanan perang, serta pekerja dan relawan LSM, kata aturan tersebut.
Mereka juga mengingatkan pasukan untuk mengikuti prinsip-prinsip Hukum Perang.
Akibatnya, keputusan dan tindakan prajurit harus menghindari menyebabkan penderitaan yang tidak perlu bagi musuh serta bagi warga sipil yang terlibat, kata aturan tersebut.
Menurut Tung, yang bertanggung jawab atas urusan tempur dan perencanaan MND, ROE yang dirilis hari Selasa adalah prinsip umum yang berlaku untuk semua pasukan Taiwan.
Setiap unit militer akan menambahkan instruksi lain berdasarkan sifat khusus tugas mereka atau tujuan misi tertentu yang mereka lakukan jika perlu, tambahnya.
Sementara itu, Tung juga mengumumkan bahwa tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, ketika latihan Han Kuang terutama dilakukan pada siang hari, latihan tahun ini juga akan diadakan pada malam hari untuk menguji kemampuan pertahanan 24 jam angkatan bersenjata.
Ia mengatakan latihan tersebut juga akan menguji struktur komando terdesentralisasi militer dengan menekankan kemampuan pengambilan keputusan unit dalam skenario yang menyimulasikan kehilangan kontak dengan komando pusat selama perang.
Selesai/ML