Pertunjukan tentang kaisar yang hilang di Jawa akan tampil di Festival Teater Tradisional Taiwan

18/01/2025 12:47(Diperbaharui 18/01/2025 12:47)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

"Taiwan Traditional Theatre Festival" 2025 akan berlangsung mulai April, dimeriahkan sebelas grup penampil. (Sumber Foto : National Center for Traditional Arts)
"Taiwan Traditional Theatre Festival" 2025 akan berlangsung mulai April, dimeriahkan sebelas grup penampil. (Sumber Foto : National Center for Traditional Arts)

Taipei, 18 Jan. (CNA) Sebuah pertunjukan boneka yang menceritakan Kaisar Jianwen (建文) dari Dinasti Ming yang terlunta-lunta di Jawa, dengan perspektif sebagai imigran baru, akan mengisi "Taiwan Traditional Theatre Festival" 2025, yang akan digelar di Taiwan Traditional Theatre Center di Taipei.

Karya berjudul "The Missing Emperor" yang dipersembahkan Zhen Yun Lin Ge Puppet Theatre dengan melibatkan kolaborasi lintas negara bersama Pangeran Tejo Bagus Sunaryo dari Keraton Solo tersebut akan dihelat dari 2 hingga 4 Mei, menurut National Center for Traditional Arts (NCTA).

Penampilan tersebut juga diproduksi bersama sutradara Chen Chang-hsu (陳昶旭), finalis Golden Melody Awards untuk Seni dan Musik Tradisional, dan dramawan Chen Sheng-yuan (陳聖元).

Cerita ini terinspirasi legenda "Pelayaran Zheng He (鄭和)" dan "Kaisar yang Hilang, Zhu Yun-wen (朱允炆)", dengan narasi yang mengikuti perjalanan para pelancong Tiongkok yang tiba di Indonesia, di mana mereka belajar untuk memulai kehidupan baru dan berintegrasi ke dalam masyarakat asing.

Karya berjudul "The Missing Emperor" yang dipersembahkan Zhen Yun Lin Ge Puppet Theatre akan tampil dalam "Taiwan Traditional Theatre Festival" 2025. (Sumber Foto : National Center for Traditional Arts)
Karya berjudul "The Missing Emperor" yang dipersembahkan Zhen Yun Lin Ge Puppet Theatre akan tampil dalam "Taiwan Traditional Theatre Festival" 2025. (Sumber Foto : National Center for Traditional Arts)

NCTA menunjukkan bahwa sebagai drama boneka Taiwan, "The Missing Emperor" menggabungkan elemen-elemen seni teater boneka Jawa, seperti wayang golek, kulit, dan beber, serta teater Jawa dan musik gamelan.

Hasilnya adalah sebuah produksi magis dan puitis yang mengeksplorasi tema tradisi dan budaya eksotis, serta membahas isu-isu identitas dan integrasi budaya melalui oposisi, konflik, transformasi, dan internalisasi, NCTA menunjukkan.

"Taiwan Traditional Theatre Festival" 2025 sendiri akan berlangsung mulai April. Sebanyak sebelas kelompok seni akan tampil bergantian, menghadirkan konsep dialektika "kenyataan dan ilusi" dalam opera tradisional.

Karya bertajuk "Jing Wei: Feathers against the Tides" yang dibawakan GuoGuang Opera Company dan HUNG DANCE akan tampil dalam "Taiwan Traditional Theatre Festival" 2025. (Sumber Foto : National Center for Traditional Arts)
Karya bertajuk "Jing Wei: Feathers against the Tides" yang dibawakan GuoGuang Opera Company dan HUNG DANCE akan tampil dalam "Taiwan Traditional Theatre Festival" 2025. (Sumber Foto : National Center for Traditional Arts)

Menurut Direktur NCTA, Chen Yue-yi (陳悅宜), sejak dimulai pada 2018, festival ini setiap tahunnya menghasilkan karya yang diakui dengan penghargaan bergengsi seperti Golden Melody Awards untuk Seni dan Musik Tradisional dan Taishin Arts Award.

Beberapa karya bahkan telah diundang untuk tur internasional, ia menyampaikan.

Kurator festival sekaligus profesor dari Taipei National University of the Arts, Chang Chi-feng (張啟豐), menyatakan bahwa tema tahun ini, "within/out Boundaries", meninjau kembali inti estetika opera dengan menekankan konsep "Yang nyata dihargai karena autentisitasnya, yang ilusi dihargai karena imajinasinya."

Lima dari sebelas karya yang dipentaskan mengangkat kisah tokoh nyata dari sejarah, menciptakan babak baru yang menggabungkan fakta dan fiksi, ujarnya.

Chen Yue-yi menyampaikan bahwa tiket semua acara telah tersedia, dengan beberapa sudah hampir habis terjual.

(Oleh Viola Yeh dan Jason Cahyadi)

Selesai/ML

Karya berjudul "The Peony Lotus Lantern" dari Shintrun Taiwanese Opera Troupe akan tampil dalam "Taiwan Traditional Theatre Festival" 2025. (Sumber Foto : National Center for Traditional Arts)
Karya berjudul "The Peony Lotus Lantern" dari Shintrun Taiwanese Opera Troupe akan tampil dalam "Taiwan Traditional Theatre Festival" 2025. (Sumber Foto : National Center for Traditional Arts)
How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.