Taipei, 1 Sep. (CNA) Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei menggelar Mobile Service di Penghu pada Sabtu (30/8) dan Minggu sebagai upaya melayani warga negara Indonesia (WNI) dalam penggantian paspor dan pengurusan legalitas dokumen secara langsung terutama bagi mereka yang tinggal di pulau terluar Taiwan, demikian disampaikan rilis KDEI.
Wawan Kurniawan kepala Bagian Administrasi pada CNA menuturkan, kegiatan tersebut merupakan program tahunan KDEI yang bertujuan untuk memperluas jangkauan layanan kepada masyarakat Indonesia, khususnya yang berada jauh dari ibu kota Taiwan, Taipei, ujar
KDEI menerapkan konsep “jemput bola” dengan menggunakan kegiatan mobile service. Dengan layanan tersebut, KDEI secara langsung mendekatkan diri pada komunitas WNI, terutama bagian pulau terluar di Taiwan, tulis keterangan tersebut.
Wawan mengatakan dalam kegiatan pada hari pertama, ada lebih dari 100 WNI hadir untuk memanfaatkan berbagai jenis layanan yang disediakan. Adapun jumlah WNI di Penghu diperkirakan sebanyak 2000 orang dengan mayoritas bekerja sebagai ABK.
Layanan yang diberikan meliputi pengurusan dokumen keimigrasian (seperti paspor), legalisasi dokumen atau endorsement (ketenagakerjaan), konsultasi ketenagakerjaan, perlindungan WNI, serta administrasi kependudukan seperti pelaporan kelahiran dan perkawinan. Tim KDEI Taipei yang hadir juga membuka ruang konsultasi terbuka untuk menjawab berbagai pertanyaan dan kebutuhan hukum maupun sosial dari para WNI, tulis pernyataan KDEI
Dalam kesempatan pembukaan kegiatan tersebut, Arif Sulistiyo kepala KDEI menyampaikan kata sambutannya bahwa kegiatan ini merupakan Mobile Service keempat selama tahun 2025.
“Kegiatan sebelumnya dilaksanakan di Hualien, Taichung, dan Kaohsiung, kali ini kami hadir di Penghu, salah satu pulau terluar di Taiwan. Kehadiran Mobile Service di Penghu terakhir kali dilaksanakan pada tahun 2022. Setelah tiga tahun absen, kali ini saya memprioritaskan Penghu untuk menjadi tujuan Mobile Service. Selanjutnya akan dilaksanakan di Chiayi pada 19 Oktober 2025,” ujarnya.
Arif menyampaikan bahwa Mobile Service ini merupakan bagian dari komitmen KDEI untuk memastikan seluruh WNI di Taiwan mendapatkan pelayanan.
“Kami menyadari bahwa jarak dan biaya transportasi bisa menjadi kendala bagi banyak WNI untuk datang ke Taipei. Oleh karena itu, melalui kegiatan seperti ini, kami ingin memastikan bahwa semua WNI memiliki akses yang sama terhadap layanan perlindungan dan dokumentasi,” tambahnya.
Menurut keterangan pers rilis KDEI, WNI yang hadir saat itu terlihat antusias karena kehadiran KDEI Taipei di tengah-tengah masyarakat Indonesia di perantauan menjadi sebuah pertemuan yang hangat bersama rekan-rekan WNI lainnya. Mereka menuturkan pertemuan tersebut tidak hanya bermanfaat dari sisi administratif, tetapi juga keakraban di antara WNI. Para WNI yang tinggal di Penghu ini juga berharap agar layanan Mobile Service ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya.
Selesai/IF