ABK migran Indonesia dievakuasi pasca terluka karena digigit sidat

29/08/2025 13:50(Diperbaharui 29/08/2025 13:50)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Boediriyanto, anak buah kapal migran Indonesia di kapal perikanan yang terdaftar di Kabupaten Penghu, hari Jumat dievakuasi ke rumah sakit. (Sumber Foto : CGA Penghu)
Boediriyanto, anak buah kapal migran Indonesia di kapal perikanan yang terdaftar di Kabupaten Penghu, hari Jumat dievakuasi ke rumah sakit. (Sumber Foto : CGA Penghu)

Taipei, 29 Agu. (CNA) Seorang anak buah kapal (ABK) migran Indonesia di kapal perikanan yang terdaftar di Kabupaten Penghu hari Jumat (28/8) dievakuasi setelah digigit sidat hingga tendon di jari tangan kanannya putus, menurut Direktorat Jenderal Penjaga Pantai (CGA).

Distrik Patroli XIII Cabang Kinmen-Matsu-Penghu CGA pada pukul 6.50 pagi menerima laporan dari sebuah klinik bahwa seorang ABK Indonesia bernama Boediriyanto mengalami putus tendon di ruas jari ke-2 dan 3 tangan kanannya akibat digigit sidat.

Distrik patroli tersebut segera mengerahkan kapal patroli PP-3503 yang siaga di Desa Cimei untuk membantu mengevakuasi, sementara juga memberi tahu stasiun pemeriksaan Magong dan pemadam kebakaran untuk memberikan dukungan.

Dalam waktu kurang dari dua jam, korban bersama keluarga dan tenaga medis berhasil dibawa ke Pelabuhan Perikanan Magong, lalu dipindahkan dengan ambulans Departemen Pemadam Kebakaran ke Rumah Sakit Tri-Service General Cabang Penghu untuk mendapatkan perawatan, kata CGA.

CGA menegaskan bahwa keselamatan jiwa serta hak layanan kesehatan bagi warga pulau terpencil maupun pekerja migran selalu menjadi perhatian utama.

Mereka juga mengimbau masyarakat, jika membutuhkan bantuan darurat, dapat menghubungi layanan saluran siaga 118, atau melaporkan melalui klinik setempat untuk kemudian diteruskan.

(Oleh Hsieh Ya-chu dan Jason Cahyadi)

Selesai/IF

(Sumber Foto : CGA Penghu)
(Sumber Foto : CGA Penghu)
How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.