TFDA: Klaim gula susu formula setara kola menyesatkan

29/08/2025 14:01(Diperbaharui 29/08/2025 14:01)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Foto untuk ilustrasi semata. (Sumber Foto : Unsplash)
Foto untuk ilustrasi semata. (Sumber Foto : Unsplash)

Taipei, 29 Agu. (CNA) Direktorat Jenderal Obat dan Makanan Taiwan (TFDA) menyatakan bahwa sebuah video merek ibu dan bayi, yang mengklaim kandungan gula di susu formula setara dengan kola, adalah informasi menyesatkan dan melanggar Undang-Undang Keamanan Pangan, dan mereka telah meminta Meta segera menurunkannya.

Dalam video tersebut disebutkan, "Satu botol susu formula setengahnya adalah gula, sama dengan dua botol besar kola. Jika bayi mengonsumsi gula sebanyak itu, probiotik di usus akan berkurang dan berisiko mengalami hiperaktivitas," dan ditambahkan, "Bayi Anda seperti minum teh boba setiap hari."

TFDA menegaskan bahwa berdasarkan data Buletin Kesehatan Ruma Sakit National Taiwan University (NTUH), air susu ibu (ASI) dan susu formula masing-masing mengandung 6,7–7,8 dan 5,5–7,7 gram laktosa per 100 mililiternya, sehingga tidak ada perbedaan mencolok.

Dalam sebuah siaran pers Kamis (28/8) sore, TFDA menyebut konten tersebut melanggar Pasal 46-1 Undang-Undang Keamanan Pangan, dan pelanggaran dapat dikenai hukuman hingga tiga tahun penjara, penahanan, atau denda maksimal NT$1 juta (Rp535,57 juta), dan mereka telah meminta Meta segera menurunkan video.

Pejabat TFDA, Liao Tzu-ting (廖姿婷), menambahkan bahwa lembaganya tetap mendukung pemberian ASI sebagai prioritas utama, namun susu formula yang sesuai juga merupakan pilihan baik.

Ketika pemberian ASI tidak memungkinkan, Liao menyarankan agar orang tua berkonsultasi dengan dokter, ahli gizi, atau tenaga medis profesional untuk memilih susu formula bayi yang sesuai dengan kondisi masing-masing bayi, sekaligus memastikan metode konsumsi yang tepat. 

Ia juga menekankan bahwa isu atau rumor tanpa dasar sebaiknya disikapi dengan hati-hati, tidak mudah dipercaya, serta tidak disebarkan lagi kepada kerabat atau teman.

(Oleh Shen Pei-yao dan Agoeng Sunarto)

Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.