Taipei, 26 Agu. (CNA) Yuan Kontrol, Senin (25/8) mengatakan mereka telah mengajukan penyelidikan skema magang mahasiswa asing di industri pariwisata dan perhotelan Taiwan (skema 6+6), seiring diduga ada kasus peserta yang tidak didaftarkan asuransi kesehatan dan ketenagakerjaan serta yang paspornya ditahan pemberi kerja.
Anggota Yuan Kontrol Yeh Ta-hua (葉大華), Wang Yu-ling (王幼玲), dan Lai Ting-ming (賴鼎銘) melalui rilis pers mengatakan pemerintah telah melonggarkan aturan bagi industri pariwisata dan perhotelan untuk mengajukan mahasiswa asing magang di Taiwan guna mengatasi kekurangan tenaga kerja di sektor pariwisata.
Menurut statistik Komisi Investasi Kementerian Urusan Ekonomi, pada 2024 sebanyak 2.328 mahasiswa asing telah disetujui untuk magang di sektor perhotelan, namun muncul masalah terkait hak ketenagakerjaan, kata para anggota lembaga pengawas pemerintah Taiwan tersebut.
Anggota Yuan Kontrol memberi contoh ada mahasiswa magang asing yang bekerja penuh waktu enam hari per pekan dan delapan jam per hari, yang meskipun menerima upah minimum dan tunjangan lembur setiap bulan, diduga tidak didaftarkan asuransi kesehatan dan ketenagakerjaan, dan paspornya ditahan pemberi kerja.
Mereka menambahkan, pada Agustus tahun lalu, Kementerian Ketenagakerjaan membuka kesempatan bagi mahasiswa asing dari jurusan pariwisata untuk bekerja di sektor perhotelan, dan dari departemen nonpariwisata yang telah mengikuti pelatihan minimal 80 jam.
Direktorat Jenderal Pariwisata sejak 1 Januari telah melonggarkan aturan bagi mahasiswa dari jurusan kuliner dan pariwisata Asia Tenggara untuk magang di Taiwan dengan durasi hingga dua tahun, bahkan memperluas kualifikasi untuk mahasiswa departemen bahasa Mandarin atau Inggris, kata anggota Yuan Kontrol.
Anggota Yuan Kontrol menyatakan bahwa seiring bertambahnya jumlah mahasiswa asing yang bekerja seperti penuh waktu saat magang di Taiwan, perlu ada mekanisme pengawasan oleh instansi terkait terhadap skema 6+6 untuk menjamin keselamatan kerja peserta.
Selain itu, perlu dilakukan investigasi mendalam sejak dimulainya pelaksanaan skema 6+6 mengenai hakikat kebijakan, efektivitas konkret, dan apakah program ini benar-benar menggantikan tenaga kerja, kata mereka.
(Oleh Kao Hua-chien dan Jason Cahyadi)
Selesai/IF