Taipei, 13 Agu. (CNA) Seorang pekerja migran asal Vietnam didenda NT$100.000 (Rp54,194 juta) setelah pada Juli ditangkap di Kabupaten Yunlin saat di mobilnya ditemukan 65 kilogram daging anjing yang sudah dipotong-potong untuk dijual, kata otoritas setempat pada Selasa (12/8).
Kepala Pusat Pengendalian Penyakit Hewan dan Tumbuhan Yunlin Liao Pei-chih (廖培志) kepada CNA hari Selasa mengatakan pada April di Taichung terdapat sebuah kelompok ilegal yang menjagal peliharaan lalu menjualnya secara daring.
Setelah kejadian itu, kata Liao, pihaknya mulai melakukan pemeriksaan di seluruh Yunlin, dan pada awal Juli, bekerja sama dengan sebuah asosiasi pecinta hewan dan pihak kepolisian, mereka menemukan seorang pekerja migran asal Vietnam di wilayah Mailiao yang mengangkut daging anjing yang sudah dipotong untuk dijual.
Hasil penyidikan kepolisian menunjukkan pekerja migran resmi tersebut mengaku hanya membantu mengangkut dan menjual daging itu dengan harga NT$400 per kilogram. Ia menyatakan tidak membunuh anjing-anjing itu sendiri dan tidak mengetahui asal usul daging hewan peliharan tersebut.
Petugas Pusat Pengendalian Penyakit Hewan dan Tumbuhan mengatakan mereka sedang memeriksa lebih lanjut, dan mereka memperkirakan 65 kilogram daging tersebut berasal dari sekitar lima ekor anjing.
Semua anjing tersebut tidak memiliki mikrocip, sehingga diduga merupakan anjing liar tanpa pemilik, kata pusat tersebut, menambahkan bahwa sumber daging dan detail lainnya masih menunggu penyelidikan lanjutan.
Pusat tersebut menyatakan bahwa pekerja migran asal Vietnam itu telah melanggar pasal 12 ayat 2 Undang-Undang Perlindungan Hewan yang melarang penyembelihan, penjualan, konsumsi, atau kepemilikan bangkai anjing/kucing maupun produk olahannya. Sesuai peraturan, ia didenda NT$100.000.
(Oleh Chiang Yi-ching dan Jason Cahyadi)
Selesai/IF