Terduga mucikari gadis di bawah umur divonis 22 bulan

13/06/2025 17:03(Diperbaharui 13/06/2025 17:25)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Foto : Pengadilan Distrik Kaohsiung Taiwan)
(Sumber Foto : Pengadilan Distrik Kaohsiung Taiwan)

Taipei, 11 Juni (CNA) Pengadilan Distrik Kaohsiung mengatakan mereka telah menjatuhkan hukuman satu tahun sepuluh bulan penjara kepada pria bermarga Hsieh () yang diduga menjadi mucikari bagi gadis di bawah umur yang melayani lebih dari 200 pelanggan di berbagai kota.

Menurut putusan pengadilan, Hsieh pada 2021 berkenalan dengan seorang gadis 16 tahun melalui aplikasi pesan instan. Karena gadis itu ingin mendapatkan penghasilan, Hsieh menawarkan menjadi perantara transaksi seks dan menemani minum, dimulai dengan transaksi di sebuah motel di Kaohsiung, kata pengadilan.

Pada Desember 2021, Hsieh membawa gadis itu ke pemilik tempat hiburan malam di Taichung bermarga Wu (), yang mengaturnya melayani setidaknya 150 pria hingga Januari 2022. Setelah mengetahui gadis itu di bawah umur, Wu segera meminta Hsieh membawanya pergi, menurut kejaksaan.

Kejaksaan menjelaskan, pada Januari 2022, Hsieh kembali membawa gadis tersebut ke sebuah tempat prostitusi di Kaohsiung untuk melanjutkan transaksi seks, di mana selama periode ini ia melayani setidaknya 60 pelanggan pria.

Kasus terbongkar setelah gadis tersebut pada Maret di tahun yang sama diduga berselisih dengan Hsieh dan pergi melaporkan kejadian itu ke kepolisian.

Dalam penyidikan Distrik Kejaksaan Kaohsiung, Hsieh awalnya membela diri dengan dalih gadis itu asisten pribadinya dan mencari pelanggan sendiri, sehingga ia tidak terlibat. Namun, di pengadilan, Hsieh mengubah keterangan dan mengakui perbuatannya.

Kasus Wu, pengelola tempat prostitusi yang terlibat, ditangani secara terpisah. Ia dituntut atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Pencegahan Eksploitasi Seksual Anak dan Remaja.

Majelis hakim, dengan mempertimbangkan pengakuan Hsieh, kesepakatan mediasi dengan korban, serta fakta bahwa ia tidak memaksakan atau mengendalikan gadis itu, menjatuhkan hukuman penjara satu tahun sepuluh bulan dan denda NT$50.000 (Rp27,64 juta) atas pelanggaran Undang-Undang Pencegahan Eksploitasi Seksual Anak dan Remaja.

Selain itu, pendapatan ilegal sebesar NT$513.000 turut disita. Putusan ini dapat diajukan banding.

(Oleh Yang Shu-min dan Antonius Agoeng Sunarto)

Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.