Taipei, 7 Juni (CNA) Sebuah gangguan tropis di lepas pantai tenggara Filipina mungkin akan berkembang menjadi depresi tropis kedua pada musim taifun Pasifik Barat 2025 secepatnya pada Senin (9/5), kata Direktorat Jenderal Cuaca Pusat (CWA) Taiwan pada Sabtu.
CWA mengatakan bahwa meskipun model di berbagai belahan dunia memprediksi prakiraan cuaca yang berbeda-beda, mencerminkan ketidakpastian kekuatan dan posisinya, gangguan saat ini dapat memperoleh momentum dan menjadi lebih kuat, bahkan bisa berubah menjadi taifun pertama musim 2025.
Pemrakira cuaca CWA, Li Ming-hsiang (李名翔), pada Sabtu menambahkan bahwa jika gangguan tersebut menguat menjadi depresi, hal itu bisa terjadi secepatnya hari Senin.
Li mengatakan gangguan itu berkemungkinan berubah menjadi taifun pada Rabu, dan jika terjadi akan dinamakan Butterfly.
Mengenai cuaca hari Sabtu, Li mengatakan cuaca akan berawan dengan kemungkinan matahari di seluruh negeri.
Pada sore, Taiwan dapat mengalami hujan lebat lokal, terutama di bagian utara, serta di daerah pegunungan di seluruh negeri.
Curah hujan di utara dan daerah pegunungan bahkan bisa berubah menjadi hujan deras setelah tengah hari, menurut CWA, yang menambahkan bahwa ada kemungkinan hujan sporadis di Taiwan tengah dan selatan pada Sabtu pagi.
Informasi CWA menunjukkan bahwa pola cuaca tersebut diakibatkan efek angin selatan yang bertahan di seluruh negeri.
CWA memperkirakan suhu tertinggi di seluruh Taiwan pada Sabtu akan berkisar antara 31 hingga 34 derajat Celsius, dan bisa naik hingga sekitar 36 derajat di daerah pegunungan di selatan.
Suhu terendah akan berkisar antara 25 hingga 27 derajat, kata CWA.
Di kabupaten-kabupaten lepas pantai Taiwan, Penghu akan mengalami suhu antara 27 hingga 30 derajat, Kinmen dari 25 hingga 30 derajat, sementara Matsu 24 hingga 28 derajat.
Selesai/JA
