Yayasan Taiwan dan Tiongkok semangati pengungsi di Indonesia

06/04/2025 12:09(Diperbaharui 06/04/2025 12:09)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Chou Ta-Kuan Cultural and Educational Foundation dan Beijing Changier Education Foundation mengunjungi Cisarua Refugee Shotokan Karate Club di Kabupaten Bogor, Indonesia, Selasa. (Sumber Foto : CTK)
Chou Ta-Kuan Cultural and Educational Foundation dan Beijing Changier Education Foundation mengunjungi Cisarua Refugee Shotokan Karate Club di Kabupaten Bogor, Indonesia, Selasa. (Sumber Foto : CTK)

Jakarta, 6 Apr. (CNA) Chou Ta-Kuan Cultural and Educational Foundation (CTK) Taiwan dan Beijing Changier Education Foundation Tiongkok baru-baru ini mengunjungi sebuah dojo karate bagi pengungsi di Kabupaten Bogor, Indonesia.

Dalam siaran persnya, CTK menyatakan bahwa pendirinya, Chou Chin-hua (周進華), bersama pendiri Changier, Zhang Yin-jun (張銀俊) serta enam anggota rombongan lainnya untuk pertama kalinya bekerja sama dalam kegiatan amal lintas selat ke Indonesia pada Selasa (1/4).

Mereka memberikan penghormatan kepada pendiri Cisarua Refugee Shotokan Karate Club, Meena Asadi, atlet nasional Afghanistan yang mengungsi di Indonesia, kata yayasan tersebut.

CTK mengatakan mereka juga menyumbangkan buku karya terakhir Chou Ta-kuan (周大觀), "Saya Masih Punya Satu Kaki" (我還有一隻腳) versi bahasa Indonesia, serta berbagai hadiah guna memberikan dukungan kepada para pengungsi.

Yayasan tersebut juga mengajak masyarakat untuk membeli autobiografi Asadi, di mana hasil penjualannya akan disumbangkan untuk membantu para pengungsi Afghanistan di Indonesia agar mereka dapat mewujudkan impian.

Chou Chin-hua menjelaskan bahwa Asadi adalah penerima Fervent Global Love of Life Medal ke-26 pada 2023, dan ia adalah atlet yang berhasil memenangkan medali pertama dalam kompetisi karate internasional untuk negaranya.

Namun, akibat serangan dari kelompok ekstremis, Asadi terpaksa menjadi pengungsi, di mana selama menunggu proses pemindahan ke negara ketiga di Indonesia, ia mendirikan dojo karate dan dengan sukarela mengajar kepada sesama pengungsi, kata Chou Chin-hua.

CTK didirikan pada 1997 oleh orang tua Chou Ta-kuan bersama para dermawan dari berbagai negara, dan bertujuan untuk mewujudkan cita-cita mendiang, seorang penyair muda penderita kanker, yang ingin menyebarkan semangat "Mencintai kehidupan dan hidup dengan bahagia," kata yayasan tersebut.

(Oleh Zachary Lee dan Jason Cahyadi)

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.