Pasien campak di Taichung terancam didenda karena bepergian saat dapat menularkan

05/01/2025 13:37(Diperbaharui 05/01/2025 13:37)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Foto hanya untuk ilustrasi semata. (Sumber Foto : Pixabay)
Foto hanya untuk ilustrasi semata. (Sumber Foto : Pixabay)

Kaohsiung/Taichung, 5 Jan. (CNA) Seorang pria dari Taichung yang melakukan perjalanan ke Kaohsiung setelah diidentifikasi sebagai kontak pasien campak akan didenda hingga NT$300.000 (Rp147,721 juta) karena melanggar aturan selama periode infeksi, kata Departemen Kesehatan Kota Kaohsiung hari Sabtu (4/1).

Pria berusia 30-an tahun itu mengunjungi rumah sakit di Taiwan tengah -- yang belum diidentifikasi otoritas setempat -- pada 20 dan 21 Desember dan kemudian diidentifikasi sebagai seorang kontak pada 28 Desember setelah kasus campak dikonfirmasi di ruang yang terletak di lantai yang sama dengan yang dia kunjungi, kata departemen itu dalam sebuah pernyataan.

Pria dari Taichung ini pertama kali melakukan perjalanan ke Kaohsiung pada 27 dan 28 Desember dan mengunjungi beberapa lokasi di sana, termasuk menghadiri acara di National Kaohsiung Center for the Arts, sebelum kembali ke Taichung pada malam hari tanggal 28 Desember, kata departemen kesehatan.

Pada 29 Desember, dia mendapat gejala mirip campak, termasuk demam dan menggigil, dan mencari perawatan medis di klinik di Taichung keesokan harinya, sebelum kembali ke Kaohsiung dengan kereta cepat pada Malam Tahun Baru, kata departemen kesehatan.

Dari 31 Desember hingga 2 Januari, dia mengunjungi lebih dari sepuluh lokasi di Kaohsiung, termasuk menginap dua malam di cabang Yisin dari Hub Hotel di Distrik Cianjhen.

Setelah mengalami ruam pada Hari Tahun Baru, dia pergi ke dokter pada 2 Januari, dan segera ditempatkan di ruang isolasi karena dokter melaporkan kasusnya ke sistem penyakit menular, kata departemen kesehatan.

Dikarenakan pasien, yang didiagnosis dengan campak hari Jumat, menunjukkan gejala yang dicurigai selama periode infeksi (28 Desember hingga 2 Januari) tetapi gagal mematuhi aturan manajemen kesehatan diri, pria tersebut melanggar Pasal 48 dari UU Pengendalian Penyakit Menular dan akan menghadapi denda antara NT$60.000 hingga NT$300.000, kata biro kesehatan.

Sebanyak 185 kontak di Kaohsiung telah diidentifikasi, semuanya telah menjalani penilaian kesehatan, dan mereka akan tetap di bawah pemantauan kesehatan hingga 20 Januari, kata departemen kesehatan.

Biro Kesehatan Kota Taichung juga mengumumkan pada Sabtu bahwa telah mengidentifikasi 20 kontak pria tersebut di kota itu dan terus melacak dan mengidentifikasi kontak tambahan di lokasi yang dikunjungi oleh pasien.

Taiwan telah mencatat 29 kasus campak pada tahun 2024 hingga 30 Desember, terdiri dari 19 kasus lokal dan sepuluh kasus impor, kata Pusat Pengendalian Penyakit dalam konferensi pers reguler pada 31 Desember.

Campak adalah penyakit virus yang sangat menular yang mudah menyebar ketika orang yang terinfeksi bernapas, batuk, atau bersin, yang mengarah ke penyakit parah, komplikasi, bahkan kematian.

Penyakit ini menyebabkan gejala seperti demam tinggi, batuk, hidung berair, dan ruam yang menutupi seluruh tubuh, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.

(Oleh Lin Chiao-lien, Su Mu-chun dan Sunny Lai dan Miralux) 

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.