Taipei, 30 Des. (CNA) Otoritas keselamatan transportasi Taiwan mengonfirmasi pada Senin (30/12) bahwa Bandara Songshan di Taipei telah dilengkapi dengan fasilitas keselamatan, termasuk Engineered Materials Arresting Systems (EMAS), sejak 2009, di tengah kekhawatiran terkait kecelakaan fatal di bandara Korea Selatan pada Minggu.
Menghadapi pertanyaan tentang landasan pacu yang relatif pendek di Bandara Songshan, Lin Shinn-der (林信德), ketua Dewan Keselamatan Transportasi Taiwan (TTSB), mengatakan dalam sidang legislatif bahwa ujung landasan pacu di bandara tersebut telah dilengkapi dengan Engineered Materials Arresting Systems (EMAS)—bahan yang dapat dihancurkan yang dirancang untuk menghentikan pesawat yang melampaui batas landasan.
Pada Minggu, sebuah pesawat penumpang Jeju Air Boeing 737-800 jatuh di Bandara Internasional Muan, sebelum menabrak penghalang dan terbakar. Sebanyak 179 dari 181 orang di dalam pesawat tersebut tewas.
Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan.
Anggota legislatif Lee Kun-tse (李昆澤) dari Partai Progresif Demokratik yang berkuasa mengatakan dalam sidang bahwa panjang landasan pacu di Bandara Muan adalah 2.800 meter, sementara panjang landasan pacu di Bandara Songshan adalah 2.600 meter. Ia juga menyoroti bahwa sebuah pesawat TransAsia Airways hampir melampaui landasan pacu di Taipei pada tahun 2004.
Lin mengatakan bahwa tujuan EMAS adalah untuk mencegah pesawat yang melampaui batas dan menabrak penghalang agar tidak hancur total. Ia menambahkan bahwa banyak bandara di daerah pusat kota dengan landasan pacu pendek mengandalkan sistem ini untuk alasan keselamatan.
Lin menjelaskan bahwa sebelum EMAS dipasang sepenuhnya pada 2009, hanya pesawat kecil yang diizinkan mendarat di Bandara Songshan. Namun sekarang, bandara tersebut sudah dapat digunakan oleh pesawat yang lebih besar.
Dia juga mencatat bahwa selain EMAS, bahan khusus lainnya telah digunakan untuk membangun dinding pembatas bandara. Ini akan memberikan perlindungan tambahan jika terjadi kecelakaan.
Setelah kecelakaan Jeju Air, Lin mengatakan bahwa agensinya akan menyarankan Administrasi Penerbangan Sipil untuk mempelajari kejadian tersebut. TTSB juga akan bekerja sama dengan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat untuk meneliti fitur keselamatan di bandara-bandara yang telah mengalami tragedi serupa.
Lee menyatakan kekhawatirannya terhadap 10 pesawat Boeing 737-800 yang ada di armada China Airlines karena kemungkinan masalah pada roda pendaratan sebelum kecelakaan di Korea Selatan.
TTSB menyarankan agar maskapai tersebut memperkuat upaya pemeliharaan harian dan pemeriksaan rutin.
Selesai/IF
Berita Terkait
29 Des: Presiden Lai sampaikan belasungkawa atas kecelakaan pesawat di Korea Selatan