Taipei, 28 Des. (CNA) Direktorat Jenderal Penjaga Pantai (CGA) menyatakan mereka telah mengevakuasi seorang kapten kapal perikanan yang terdaftar di Liuqiu pada Jumat (27/12), yang diduga terkena stroke saat bertugas.
CGA dalam sebuah rilis pers menunjukkan bahwa pada sekitar pukul 8 malam tanggal 22 Desember, Liu-Chie Fishermen's Association melaporkan kapten kapal "Li Hung No.868" itu mengalami keluhan kesehatan saat beroperasi di 335 mil laut barat laut Guam (sekitar 1.100 mil laut tenggara Tanjung Eluanbi).
Menurut CGA, seorang anak buah kapal (ABK) migran Indonesia mengatakan sisi kanan tubuh kaptennya itu tidak dapat digerakkan, yang diduga karena stroke, dan meskipun masih sadar, ia tidak dapat berbicara maupun makan.
Ditjen tersebut menyarankan kapal menuju pelabuhan terdekat untuk menghindari tanggung jawab hukum di kemudian hari, namun pemilik kapal mempertimbangkan kualitas layanan medis di dalam negeri yang lebih baik dan kekhawatiran dari keluarga, sehingga ia meminta bantuan CGA untuk melakukan evakuasi medis.
Setelah menerima laporan, kata CGA, Cabang Armada mereka segera mengerahkan kapal yang sedang bertugas di perairan barat daya, dan mereka mengajukan permohonan kepada Korps Layanan Udara Nasional untuk bantuan evakuasi udara.
Kapal CGA tersebut bertemu "Li Hung No.868" di 517 mil tenggara Tanjung Eluanbi pada sekitar pukul 3 sore Rabu, menurut rilis pers.
Kendati demikian, karena kondisi angin kencang dengan kecepatan 6-7 skala Beaufort (gusting hingga level 9) dan tinggi gelombang mencapai 3 meter, CGA menilai tidak memungkinkan untuk memindahkan pasien dengan aman.
Untuk itu, CGA menyampaikan, kapal mereka itu terus mengawal kapal perikanan tersebut hingga kembali ke Taiwan.
Pada pukul 8 pagi Kamis, saat laut memungkinkan, sebuah perahu kecil dikerahkan untuk memindahkan pasien bersama dua pendampingnya ke kapal CGA.
Setelah naik kapal, pasien dibantu petugas CGA untuk berkomunikasi dengan dokter di Rumah Sakit Umum Militer Zuoying melalui telepon.
Dokter mendiagnosis ia kemungkinan mengalami stroke di otak sebelah kirinya dan meminta kru kapal memantau tanda-tanda vital pasien serta memberikan bantuan yang diperlukan, menurut ditjen tersebut.
Pada sekitar pukul 9 pagi Jumat, di 40 mil laut tenggara Tanjung Eluanbi, pasien berhasil diangkat menggunakan pesawat pengintai dan evakuasi berhasil diselesaikan, menurut CGA.
Selesai/IF