Taipei, 15 Nov. (CNA) Kepolisian telah menahan sepasang suami-istri pekerja migran asal Vietnam dalam kasus perampokan toko perhiasan di Kota Miaoli, Kabupaten Miaoli pada Kamis sore (14/11).
Menurut kepolisian, pada sekitar pukul 4 sore Kamis, seorang pria yang mengenakan jaket bisbol masuk ke toko dan berpura-pura hendak membeli perhiasan emas. Saat pemilik toko memperlihatkan beberapa pilihan, pria tersebut merampas sebuah kalung dan liontin emas lalu melarikan diri, tambah mereka.
Total kerugian yang dialami pemilik toko berupa kalung dan liontin emas dengan berat sekitar 3 tael (11,25 gram), senilai NT$300 ribu (Rp146,7 juta), menurut kepolisian.
Kepolisian Kota Miaoli yang menerima laporan segera bertindak dan pada pukul 10 malam berhasil menangkap seorang wanita asal Vietnam di Desa Gongguan, yang diduga membantu pelaku utama melarikan diri.
Seorang pria berusia 26 tahun dari negara yang sama, kemudian ditetapkan sebagai pelaku utama, menurut kepolisian.
Wakil Kepala Kantor Polisi Miaoli, Hsu Wen-ming (徐文明), menjelaskan bahwa polisi sempat melihat pelaku utama di rumahnya di Dusun Zhongping di Desa Tongluo, namun ia berhasil melarikan diri ke area persawahan.
Setelah bersembunyi sepanjang malam, pelaku kembali ke rumah sekitar pukul 11.50 pagi Jumat dan langsung ditangkap polisi yang sudah bersiaga, menurut polisi, menambahkan bahwa barang bukti berupa liontin emas hasil curian juga berhasil ditemukan.
Kedua tersangka telah diserahkan kepada Kantor Kejaksaan Distrik Miaoli dengan tuduhan perampokan.
Hasil penyidikan kepolisian menunjukkan bahwa kedua pelaku adalah pasangan suami-istri yang datang ke Taiwan sebagai pekerja migran pada 2020, yang hilang kontak sejak akhir 2021 dan hidup sebagai pekerja migran tanpa dokumen.
Mereka mengaku nekat merampok karena penghasilan mereka tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari, menurut kepolisian.
(Oleh Kuan Jui-ping dan Antonius Agoeng Sunarto)
Selesai/JC/CC