Taipei, 6 Nov. (CNA) Dewan Sains dan Teknologi Nasional (NSTC) baru-baru ini menunjukkan tim mereka telah mengembangkan aplikasi yang dapat menerjemahkan bahasa Indonesia dan Hokkien Taiwan secara dua arah, yang mempermudah komunikasi antara pekerja migran dan penerima perawatan di Taiwan.
Departemen Penelitian dan Pengembangan Ilmu Sosial NSTC telah memulai “Program Teknologi Berorientasi Inklusif" sejak 2023 untuk menangani isu-isu sosial penting di Taiwan dalam sepuluh tahun ke depan melalui teknologi yang tepat.
Dalam aspek teknologi yang mendukung kesejahteraan lansia dan penyandang disabilitas, NSTC pada 30 Oktober menunjukkan, mereka telah mengembangkan "Layanan Dukungan Istirahat Perawatan Jangka Panjang" yang memanfaatkan teknologi untuk memetakan sumber daya dan tenaga kerja yang tersedia.
Ini memungkinkan keterlibatan anggota keluarga yang merawat, pekerja migran, pekerja usia menengah ke atas, dan imigran baru untuk dapat memanfaatkan ruang dan tenaga yang tidak terpakai selama hari libur, menurut dewan tersebut.
Selain itu, NSTC mengungkapkan, program "AI Memfasilitasi Komunikasi antara Perawat Asing dan Pasien" mempertimbangkan kebutuhan perawatan jangka panjang di Taiwan yang meningkat pesat dan ketergantungan pada tenaga perawat migran.
Tim NSTC juga mengungkapkan mereka telah mengembangkan aplikasi “Kasih”, yang memiliki fitur terjemahan dua arah antara bahasa Indonesia dan Hokkien Taiwan, yang membantu perawat migran dan orang yang dirawat berkomunikasi dengan lebih lancar.
Dalam hal membangun platform teknologi untuk inklusi digital, NSTC menyampaikan, terdapat proyek "Digitalisasi dan Transformasi Layanan Pengantaran Makanan untuk Lembaga Sosial", yang mengembangkan layanan pengantaran makanan yang bekerja sama dengan lembaga sosial.
(Oleh Chang Ai dan Antonius Agoeng Sunarto)
Selesai/JC/CC