Taipei, 31 Okt. (CNA) Seorang asisten dokter gigi asal Kanada baru-baru ini dituntut oleh kejaksaan setelah ia tertangkap pada Agustus karena mencoba menyelundupkan 32 kilogram ganja ke Taiwan, kata Biro Kepolisian Penerbangan (APB) pada Rabu (30/10).
Tersangka perempuan berusia 30 tahun tersebut ditangkap pada 4 Agustus setelah tiba dengan penerbangan ke Bandara Internasional Taoyuan, ujar Chang Tsung-lung (張驄瀧), kepala tim Divisi Investigasi Kriminal APB, kepada para wartawan.
Menurut Chang, petugas bea cukai melihat kejanggalan pada dua koper wanita itu saat melewati pemindai bagasi sinar-X.
Setelah diperiksa, petugas menemukan 32,61 kg ganja, yang menurut perkiraan media lokal memiliki nilai pasar lebih dari NT$50 juta (Rp24,46 miliar).
Selama interogasi, wanita tersebut mengatakan kepada kejaksaan bahwa ia bekerja sebagai asisten dokter gigi di Toronto, namun mengalami kesulitan ekonomi.
Dikarenakan kesulitan finansialnya, ia setuju membantu sebuah organisasi kriminal menyelundupkan narkoba ke Taiwan dengan alasan berlibur, kata Chang.
Tersangka tersebut dituntut oleh kejaksaan Taoyuan karena melanggar Undang-Undang Pencegahan Bahaya Narkotika pada 19 September.
Rincian kasus tersebut tidak diungkapkan hingga Rabu (30/10) untuk memungkinkan penyelidik menelusuri sumber narkoba yang diselundupkan, kata APB kepada CNA.
Di Taiwan, ganja diklasifikasikan sebagai narkotika kategori 2, di mana produksi, transportasi, atau penjualannya dapat dihukum dengan penjara 10 tahun hingga seumur hidup dan denda hingga NT$15 juta.
Selesai/ ML