Taipei, 16 Juli (CNA) Yayasan Garden of Hope (GOH) telah mendesak perubahan regulasi yang mengharuskan media untuk tidak menyebutkan nama institusi yang dicurigai melakukan pelecehan anak, sehingga institusi tersebut tidak dapat melakukan pelecehan terhadap lebih banyak korban selama investigasi sedang berlangsung.
Meskipun dimaksudkan untuk melindungi privasi anak-anak, hukum saat ini membatasi media dari mengungkap institusi yang berpotensi tidak aman, sehingga menempatkan orang tua dan anak-anak yang tidak sadar ke dalam risiko, menurut pendapat GOH, sebuah lembaga swadaya masyarakat.
CEO GOH Wang Yueh-hao (王玥好) hari Sabtu (13/7) mengatakan kepada CNA bahwa investigasi-investigasi terhadap kasus pelecehan seksual ini, yang tidak banyak dilaporkan, sering kali berlangsung satu hingga dua tahun, dan selama itu media seharusnya dapat berperan dalam mencegah serangan potensial.
GOH merumuskan perubahan yang diinginkannya pada Maret 2024, ketika mengusulkan amandemen terhadap Pasal 66 dan 69 dari Undang-Undang Perlindungan Kesejahteraan dan Hak Anak dan Remaja.
Yayasan ini meminta agar lembaga administratif menyediakan laporan investigasi kepada orang tua korban (Pasal 66) dan penyesuaian yang tepat yang memungkinkan pengungkapan lebih besar tentang pelaku dan institusi oleh media yang saat ini dilarang dalam Pasal 69 dengan sedikit pengecualian.
(Oleh Chen Yi-hsuan, Liu Chien-pang, Phoenix Hsu, Wu Hsin-yun, Wu Kuan-hsien, dan Jason Cahyadi)
>Versi Bahasa Inggris
Selesai/ ML