Guru TK di Taipei dituntut atas pelecehan seksual hadapi 20 dakwaan lainnya

10/07/2024 18:46(Diperbaharui 15/07/2024 15:39)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Gambar hanya untuk ilustrasi semata. (Sumber Foto : Pixabay).
Gambar hanya untuk ilustrasi semata. (Sumber Foto : Pixabay).

Taipei, 10 Juli (CNA) Kejaksaan sedang menyelidiki setidaknya 20 dakwaan tambahan tentang pelecehan seksual terhadap anak-anak perempuan yang dilakukan oleh seorang mantan guru TK di Taipei yang sebelumnya sudah dituntut karena pelecehan seksual enam orang anak, mereka mengatakan pada hari Rabu (10/7). 

Tuduhan baru tersebut diajukan pada pihak kepolisian oleh orang tua lain setelah pria tersebut, yang berusia 30-an tahun, dituntut pada Agustus 2023, memicu penyidikan baru yang menuntun pada penemuan video seksual secara terang-terangan yang melibatkan anak di bawah umur di kediaman pria tersebut, kata kejaksaan. 

Mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang dakwaan baru tersebut.

Orang tua dari anak perempuan itu pertama kali curiga bahwa pria tersebut, yang bekerja sebagai guru di sebuah TK swasta yang dimiliki oleh ibunya, melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak di sekolahnya pada bulan Juli 2022 dan melaporkan kekhawatiran mereka pada pihak sekolah.

Namun, pihak TK dan orang tua tersebut tidak dapat menemukan bukti dari kejahatan yang diduga ketika mereka melihat rekaman pengawasan sekolah.

Mereka tetap melaporkan kasus tersebut ke kepolisian, yang meneruskannya ke kejaksaan, tetapi kejaksaan memutuskan untuk tidak mengajukan tuntutan setelah melihat rekaman pengawasan karena kurangnya bukti.

Namun, pada tahun 2023, ketika seorang anak perempuan menceritakan kepada orang tuanya tentang hal-hal yang dilakukan guru tersebut kepadanya saat ia duduk di pangkuannya, akhirnya penyidikan lain pun dibuka.

Penyidik melihat kembali rekaman pengawasan TK dan akhirnya menemukan bahwa pria tersebut melakukan pelecehan seksual dan penyerangan terhadap enam anak dari tahun 2021 hingga 2023.

Kejaksaan kemudian menuntutnya atas tuduhan pemerkosaan berat dan pelanggaran berat pemaksaan pencabulan terhadap enam anak perempuan tersebut.

Kasus tersebut pun telah diajukan ke Pengadilan Distrik Taipei, yang diharapkan akan mengumumkan putusan pada tanggal 16 Agustus. 

Pada saat yang sama, pada bulan September 2023, Departemen Pendidikan Taipei memberlakukan larangan pada pria tersebut untuk menjadi guru kembali seumur hidupnya.

Namanya juga telah dipublikasikan dalam daftar guru yang dilarang di situs web pemerintah pusat, kata departemen tersebut.

Sementara itu, pihak TK juga telah dicabut lisensinya karena gagal mengambil tindakan disiplin yang tepat dalam kasus tersebut.

(Oleh Hsieh Hsing-en, Wu Kuan-hsien, dan Miralux)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.