Guam, 5 Des. (CNA) Presiden Lai Ching-te (賴清德) melakukan panggilan telepon dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat Mike Johnson saat transit di Guam, bagian dari tur seminggu di Pasifik Selatan, menurut juru bicara Kantor Kepresidenan Karen Kuo (郭雅慧).
Panggilan tersebut, yang dilaporkan terjadi pada Kamis pagi waktu Hagatna (5/12), menandai pertama kalinya Lai berbicara langsung dengan Johnson, dari Partai Republik, sejak menjabat pada Mei.
Kuo mengatakan, selain berbicara dengan Ketua DPR AS, Lai juga melakukan panggilan telepon dengan pemimpin minoritas DPR AS dari Partai Demokrat Hakeem Jeffries dan konferensi video dengan Senator Republik Roger Wicker saat berada di Guam.
Dalam percakapan mereka, para anggota Kongres menekankan dukungan lintas partai untuk membantu Taiwan mempertahankan demokrasi dan kebebasannya, serta untuk terus memperkuat hubungan antara AS dan Taiwan, kata Kuo.
Menurut Kuo, Johnson mengatakan bahwa Kongres AS terus mengesahkan undang-undang untuk memperkuat respons AS terhadap Tiongkok dan kemampuannya membantu Taiwan meningkatkan kemampuan pertahanannya.
Ketua DPR AS tersebut juga menyebut kewaspadaan Kongres terhadap tantangan dan ancaman dari Tiongkok serta pengakuan Taiwan sebagai inti dari strategi Indo-Pasifik AS, kata Kuo.
Sementara itu, Lai mengatakan kepada Wicker dalam percakapan tersebut bahwa Taiwan tidak akan gentar menghadapi ancaman yang meningkat dan bahwa pemerintahannya berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dan ketahanan ekonomi Taiwan, menurut Kuo.
Presiden tersebut mengungkapkan harapan bahwa kedua belah pihak akan lebih lanjut berkolaborasi di bidang pertahanan nasional, katanya.
Kuo juga mengutip Wicker dengan mengatakan bahwa dia turut senang melihat komitmen Taiwan terhadap pertahanan diri dan akan terus mendukung keamanan Taiwan setelah menjabat sebagai Ketua Komite Angkatan Bersenjata Senat tahun depan.
Wicker saat ini adalah anggota dengan peringkat tertinggi dari komite tersebut.
Pada Kamis pagi, Lai mengunjungi Legislatif Guam, menjadikannya presiden pertama Republik Tiongkok (Taiwan) yang mengunjungi badan legislatif wilayah tak tergabung AS tersebut, menurut sumber dari Kantor Kepresidenan.
"Hari ini, kita berkumpul untuk menghormati hubungan yang kokoh antara Guam dan Taiwan yang telah dibangun selama puluhan tahun melalui kemitraan dan nilai-nilai bersama," kata Ketua Legislatif Guam Therese M. Terlaje sebelum memberikan salinan sebuah resolusi kepada Lai.
Resolusi tersebut, yang disahkan Legislatif, dimaksudkan untuk "Menyambut Presiden Lai Ching-te" dan "Menyampaikan penghargaan atas kontribusi signifikan Taiwan terhadap ekonomi dan komunitas Guam."
Sementara itu, Lai menggambarkan Taiwan dan Guam sebagai "Anggota keluarga satu sama lain" dalam pidatonya dan menyoroti koneksi budaya yang mendalam antara kedua pihak serta nilai-nilai bersama demokrasi, kebebasan, dan hak asasi manusia.
"Ke depannya, mari kita terus bekerja sama untuk memperdalam kerja sama antara Taiwan dan Guam," menjadi kekuatan penting dalam membela kebebasan dan demokrasi di Indo-Pasifik, katanya.
Lai tiba di Guam pada Rabu malam, disambut Ingrid Larson, Direktur Pelaksana Institut Amerika di Taiwan (AIT), dan Gubernur Guam Lourdes A. Leon Guerrero di bandara.
Pada Kamis pagi, Presiden diundang untuk menikmati teh pagi bersama Guerrero di kediaman resminya. Lai berterima kasih kepada Guerrero atas dukungannya terhadap Taiwan, dan menyebut hubungan antara Taiwan dan Guam akan semakin erat.
Lai, yang didampingi pejabat Kantor Kepresidenan dan Kabinet, menuju Palau -- tujuan terakhir tur Pasifik Selatan yang mencakup persinggahan di negara bagian Hawaii dan Kepulauan Marshall -- pada Kamis siang.
Ia akan mengakhiri perjalanan luar negeri pertamanya sebagai presiden pada Jumat.
Selesai/ML/JC