Presiden Lai tiba di Kepulauan Marshall, berharap kerja sama berlanjut

03/12/2024 14:24(Diperbaharui 03/12/2024 15:49)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Presiden Lai Ching-te (depan kiri) disambut oleh Presiden Marshallese Hilda Heine (kanan) dalam kedatangannya di Majuro, ibu kota Kepulauan Marshall, pada Selasa. (Sumber Foto : CNA, 3 Desember 2024)
Presiden Lai Ching-te (depan kiri) disambut oleh Presiden Marshallese Hilda Heine (kanan) dalam kedatangannya di Majuro, ibu kota Kepulauan Marshall, pada Selasa. (Sumber Foto : CNA, 3 Desember 2024)

Majuro, Kepulauan Marshall, 3 Des. (CNA) Presiden Lai Ching-te (賴清德) mengatakan pada Selasa (2/12), sesaat setelah mendarat di Kepulauan Marshall, bahwa Taiwan berharap untuk terus bekerja sama dengan negara Pasifik tersebut guna meningkatkan kualitas hidup rakyat kedua negara.

Lai tiba di Majuro, ibu kota Kepulauan Marshall, sekitar tengah hari (waktu setempat) setelah menyelesaikan serangkaian pertemuan selama dua hari terakhir di Hawaii, dan ia disambut oleh Presiden Marshallese Hilda Heine dan anggota pemerintahannya di bandara.

Dalam sambutan singkatnya, Lai menggambarkan kedua negara sebagai "Keluarga" dan "Mitra yang sejalan" yang telah lama saling mendukung. Ia menyatakan harapan untuk melanjutkan kerja sama bilateral guna "Membangun kehidupan yang lebih baik" bagi rakyat Kepulauan Marshall dan Taiwan.

Presiden Lai Ching-te (depan, kedua dari kanan), didampingi oleh Presiden Marshallese Hilda Heine, berjalan di atas karpet merah di tengah kerumunan yang menyambut. (Sumber Foto : CNA, 3 Desember 2024)
Presiden Lai Ching-te (depan, kedua dari kanan), didampingi oleh Presiden Marshallese Hilda Heine, berjalan di atas karpet merah di tengah kerumunan yang menyambut. (Sumber Foto : CNA, 3 Desember 2024)

Siswa-siswa lokal mengibarkan bendera nasional kedua negara untuk menyambut kunjungan Presiden Lai Ching-te ke Kepulauan Marshall. (Sumber Foto : CNA, 3 Desember 2024)
Siswa-siswa lokal mengibarkan bendera nasional kedua negara untuk menyambut kunjungan Presiden Lai Ching-te ke Kepulauan Marshall. (Sumber Foto : CNA, 3 Desember 2024)

Sementara itu, Heine menyebut hubungan antara kedua negara telah teruji sejak 1998, saat hubungan diplomatik formal dibangun, dan ia yakin hubungan tersebut akan terus semakin erat.

Menurut informasi yang disediakan oleh Kantor Kepresidenan, Lai memiliki jadwal padat selama sekitar 20 jam kunjungannya di negara sekutu Pasifik tersebut.

Lai dijadwalkan bertemu secara terpisah dengan Presiden Heine dan Ketua Legislatif Kepulauan Marshall, Brenson Wase, serta memberikan pidato di parlemen.

Ia juga akan mengunjungi sejumlah proyek infrastruktur yang didanai oleh pemerintah Taiwan, termasuk sebuah gedung pemerintah dan pusat medis jarak jauh.

Lai akan mengakhiri kunjungannya pada Selasa dengan menghadiri jamuan makan malam yang diselenggarakan oleh Heine sebelum berangkat ke Tuvalu pada Rabu pagi.

  (Sumber Foto : CNA, 3 Desember 2024)
  (Sumber Foto : CNA, 3 Desember 2024)

Perjalanan ini adalah kunjungan luar negeri pertama Lai sebagai presiden ke tiga sekutu Pasifik Taiwan, yaitu Kepulauan Marshall, Tuvalu, dan Palau.

Lai didampingi oleh delapan pejabat Kantor Kepresidenan dan Kabinet, termasuk Menteri Luar Negeri Lin Chia-lung (林佳龍) dan Kepala Dewan Urusan Kelautan Kuan Bi-ling (管碧玲).

Lai pertama kali tiba di Honolulu, Hawaii, pada pagi hari 30 November waktu setempat untuk singgah di Amerika Serikat. Di sana, ia bertemu dengan Ingrid Larson, direktur pelaksana American Institute in Taiwan (AIT), serta Gubernur Hawaii Josh Green, dan melakukan panggilan telepon dengan mantan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, yang pernah mengunjungi Taiwan pada 2022.

Setelah mengunjungi Tuvalu pada Rabu, Lai akan terbang ke Guam, di mana ia akan menginap semalam dan kemudian bepergian ke Palau pada Kamis sore. Ia dijadwalkan kembali ke Taiwan pada Jumat waktu setempat.

(Oleh Wen Kuei-hsiang, Teng Pei-ju, dan Jennifer Aurelia)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/IF

(Sumber Grafik : CNA)
(Sumber Grafik : CNA)
How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.