Tainan, 3 Des. (CNA) Aktivis Taiwan yang mempromosikan kesadaran pertahanan sipil dan persatuan nasional dalam menghadapi ancaman invasi Tiongkok berangkat dari Tainan pada Senin (2/12) yang merupakan hari ketiga dari pawai estafet sembilan harinya dari Kaohsiung ke Taipei.
"Siapkan pertahanan sipil, lindungi Taiwan!" teriak para aktivis pada rute Tainan-Yunlin dalam aksi yang diselenggarakan oleh Kuma Civil Defense Education Association, sebuah LSM yang didirikan oleh anggota parlemen Partai Progresif Demokratik (DPP), Puma Shen (沈伯洋).
"Saya berharap selama perjalanan ke utara ini, lebih banyak orang dan organisasi masyarakat sipil menunjukkan dukungan mereka sehingga semua orang mendengar suara yang mewakili Taiwan, bahwa Taiwan adalah negara yang berdaulat dan independen," kata seorang peserta bermarga Hou (侯) asal Tainan yang mengikuti seluruh perjalanan hari Minggu.
Lebih dari 50 kelompok aktivis akan bergabung dalam berbagai tahap untuk menyelesaikan "March for Taiwan" sepanjang 380 kilometer melintasi 13 kota dan kabupaten, menurut situs web LSM tersebut.
Sebagian besar mengikuti Provincial Highway 1 di sepanjang bagian barat Taiwan, rute ini menggunakan stasiun kereta sebagai titik estafet dari selatan ke utara negara tersebut.
Kelompok ini memperkirakan sekitar 1.000 akan berkumpul di pemberhentian terakhir acara di Huashan 1914 Creative Park di Taipei pada hari Minggu.
Didirikan pada tahun 2021, Kuma Civil Defense Education Association, juga dikenal sebagai "Black Bear Academy" atau Kuma Academy, bertujuan untuk "Mempersiapkan mentalitas pra-perang bagi warga sipil" dan "Mengembangkan kemampuan dan keinginan untuk membela Taiwan," menurut situs web mereka.
Beijing, yang dalam beberapa tahun terakhir telah mengadakan latihan udara dan laut berskala besar sebagai persiapan aksi militer potensial terhadap Taiwan, telah mengancam individu yang terkait dengan Kuma Civil Defense Education Association.
Pada Oktober, Kantor Urusan Taiwan China memasukkan LSM Taiwan ini ke dalam daftar publik resmi "Separatis keras kemerdekaan Taiwan."
Pendiri kelompok ini, Puma Shen, dan salah satu pendana kelompok tersebut, pengusaha Robert Tsao (曹興誠), juga dikecam oleh Tiongkok sebagai "Separatis keras kemerdekaan Taiwan" -- kejahatan yang menurut pedoman pengadilan yang diterbitkan Tiongkok pada Juni dapat dihukum mati.
Selesai/ ML