Parlemen sahkan revisi undang-undang yang mungkinkan penundaan pensiun pekerja

16/07/2024 18:49(Diperbaharui 22/07/2024 20:31)
Kelompok buruh melakukan demonstrasi di luar gedung Yuan Legislatif di Taipei pada 12 Juli, menyerukan penghapusan usia pensiun dalam Undang-Undang Standar Tenaga Kerja. (Sumber Foto : CNA, 12 Juli 2024)
Kelompok buruh melakukan demonstrasi di luar gedung Yuan Legislatif di Taipei pada 12 Juli, menyerukan penghapusan usia pensiun dalam Undang-Undang Standar Tenaga Kerja. (Sumber Foto : CNA, 12 Juli 2024)

Taipei, 16 Juli (CNA) Yuan Legislatif (Parlemen Taiwan) mengesahkan amandemen undang-undang ketenagakerjaan pada hari Senin (15/7), yang memungkinkan pengusaha untuk mengesampingkan usia pensiun wajib 65 tahun bagi karyawan yang ingin terus bekerja.

Dalam amandemen Pasal 54 Undang-Undang Standar Tenaga Kerja, pekerja yang telah mencapai usia pensiun wajib 65 tahun dapat terus bekerja setelah berkonsultasi dengan majikan mereka.

Undang-undang sebelumnya menetapkan bahwa pengusaha tidak boleh memaksa pekerja untuk pensiun kecuali pekerja tersebut mencapai usia 65 tahun atau tidak dapat melakukan tugasnya karena cacat.

Amandemen undang-undang ini memungkinkan pengusaha untuk mendorong pekerja lanjut usia yang sehat untuk terus berkontribusi di tempat kerja dan memastikan hak-hak mereka yang ingin terus bekerja, kata Kementerian Ketenagakerjaan dalam sebuah pernyataan setelah pengesahan amandemen.

Kementerian mengatakan bahwa berdasarkan Pasal 12 Undang-undang Promosi Ketenagakerjaan untuk Orang Paruh Baya dan Lansia, majikan sudah dilarang memberikan "Perlakuan berbeda" dalam hal upah dan tunjangan kepada karyawan dan pencari kerja berdasarkan usia mereka.

Namun, berdasarkan amandemen yang baru disahkan, majikan tidak diperbolehkan untuk menempatkan karyawan mereka yang setuju untuk terus bekerja setelah mencapai usia pensiun wajib 65 tahun dalam "Kondisi kerja yang merugikan," seperti upah yang lebih rendah.

Pelanggaran apapun dapat dikenakan denda dari NT$300.000 (Rp 149,053 juta) hingga NT$ 1,5 juta, dengan nama pelanggar dipublikasikan, kata kementerian.

(Oleh Wu Hsin-yun, Evelyn Kao, dan Jason Cahyadi)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/ ML

Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.