LINTAS SELAT /Taiwan desak pembebasan kapal yang kedapatan tangkap ikan secara ilegal di perairan Tiongkok

03/07/2024 20:37(Diperbaharui 03/07/2024 20:37)
Wakil Direktur Jenderal Penjaga Pantai Hsieh Ching-chin, pada tanggal 3 menjelaskan kasus penahanan kapal penangkap ikan Penghu oleh kapal Penjaga Pantai Tiongkok. (Sumber Foto : Kanal YouTube Direktorat Jenderal Penjaga Pantai)
Wakil Direktur Jenderal Penjaga Pantai Hsieh Ching-chin, pada tanggal 3 menjelaskan kasus penahanan kapal penangkap ikan Penghu oleh kapal Penjaga Pantai Tiongkok. (Sumber Foto : Kanal YouTube Direktorat Jenderal Penjaga Pantai)

Taipei, 3 Juli (CNA) Pejabat pemerintah pada hari Rabu (3/7) meminta pembebasan segera kapal Taiwan dan awaknya yang tertangkap sedang menangkap ikan secara ilegal di perairan Tiongkok pada Selasa malam.

Dalam konferensi pers, Wakil Perdana Menteri Cheng Li-chiun (鄭麗君) mengatakan pemerintah sangat prihatin terkait penahanan kapal "Da Jin Man No.88" yang terdaftar di Penghu beserta dua orang Taiwan dan tiga orang Indonesia yang menjadi awaknya.

Ia menambahkan bahwa Dewan Urusan Tiongkok Daratan Taiwan (MAC) dan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perikanan juga membantu dengan berinteraksi dan berkoordinasi melalui berbagai saluran lintas selat.

Menurut Direktorat Jenderal Penjaga Pantai Taiwan (CGA), "Da Jin Man No. 88" dihadang saat berada pada 11,2 mil laut di perairan yang dikuasai Tiongkok sekitar pukul 8 malam pada hari Selasa.

Penjaga Pantai Tiongkok kemudian menahan kapal tersebut, setelah inspeksi menemukan bahwa kapal tersebut telah menangkap cumi-cumi secara ilegal, kata CGA.

Pada pukul 10.30 malam, Da Jin Man No. 88 dikawal ke Pelabuhan Weitou di Provinsi Fujian, Tiongkok, di mana awak kapalnya ditahan, kata CGA.

Tiongkok melarang penangkapan ikan di perairan tempat "Da Jin Man No. 88" ditahan dari bulan Mei hingga Agustus setiap tahun untuk memungkinkan stok ikan kembali pulih.

(Sumber Video : Direktorat Jenderal Penjaga Pantai)

Sementara itu, menanggapi insiden tersebut, Juru Bicara Penjaga Pantai Tiongkok Liu Dejun (劉德軍) mengatakan kapal tersebut diduga melanggar peraturan musim tertutup di Tiongkok, dengan melakukan operasi pukat trawl ilegal, dan menggunakan jaring berlubang kecil yang dilarang.

Namun, Tiongkok sangat jarang menginspeksi atau menahan kapal-kapal Taiwan di perairan tempat "Da Jin Man No. 88" dihadang, sebuah wilayah di mana kapal-kapal penangkapan ikan dari kedua sisi selat telah lama beroperasi, kata Ditjen Perikanan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.

Hanya 17 kapal Taiwan yang telah disita dalam 20 tahun terakhir oleh otoritas Tiongkok karena menangkap ikan selama musim tertutup, dan semua kapal tersebut dilepaskan dengan cepat, menurut CGA.

Dari 17 kapal tersebut, sebanyak 11 dilepaskan dalam tiga hari, sementara enam kapal diperbolehkan pergi dari tempat tersebut setelah negosiasi antara otoritas Taiwan dan Tiongkok, kata CGA.

Berbicara kepada wartawan pada hari Rabu mengenai insiden tersebut, Direktur Jenderal Perikanan Chang Chih-sheng (張致盛) mengatakan bahwa ditjen tersebut telah menyadarkan kapal-kapal Taiwan tentang musim tertutup dan meminta mereka untuk tidak menangkap ikan di perairan yang dikendalikan Tiongkok selama waktu ini.

Sementara itu, MAC mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka akan meminta penjelasan rinci tentang insiden tersebut serta alasan pemeriksaan dan penahanan dari otoritas Tiongkok melalui saluran lintas selat untuk menyelesaikan spekulasi yang tidak perlu.

Dalam sebuah pernyataan, MAC mengatakan bahwa mereka berharap Tiongkok akan segera membebaskan kapal beserta awaknya sesuai dengan peraturan dan prosedur yang sesuai setelah klarifikasi, dan memastikan keamanan semua personel.

Pada hari Rabu, juru bicara Yuan Eksekutif Chen Shi-kai (陳世凱) juga mengatakan bahwa ia sekali lagi memperingatkan penangkap ikan Taiwan untuk tidak melanggar peraturan musim tertutup Tiongkok.

Namun, Chen mengatakan otoritas Tiongkok harus menunjukkan belas kasihan terhadap kesulitan yang dihadapi penangkap ikan ketika mereka mempertaruhkan hidup untuk mencari nafkah, dan ia menambahkan bahwa Tiongkok harus membebaskan "Da Jin Man No.88" dan awaknya secepat mungkin.

(Oleh Chao Li-yan, Lin Chin-yin, Yang Shu-min, Wu Po-wei. Huang Li-yun, Chen Chi-ching, Chiu Kuo-chiang, Bernadette Hsiao, dan Miralux) 

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/JC

Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting dan diperiksa ulang oleh editor Indonesia profesional lulusan ilmu jurnalistik sebelum dipublikasikan.