Taipei, 4 Jan. (CNA) Sektor manufaktur Taiwan lesu untuk bulan ketiga berturut-turut pada November tetapi menunjukkan peningkatan dari bulan sebelumnya terutama karena keuntungan yang berkaitan dengan kecerdasan buatan, kata Taiwan Institute of Economic Research (TIER), Selasa (31/12).
Indeks komposit yang menilai fundamental sektor manufaktur naik 0,91 poin dari sebulan sebelumnya menjadi 12,29 untuk menunjukkan lampu "kuning-biru", yang menunjukkan kelesuan, menurut data yang dikumpulkan TIER, salah satu lembaga pemikir terkemuka di Taiwan.
TIER menggunakan sistem lima warna untuk menilai aktivitas ekonomi di sektor tersebut, dengan "merah" menunjukkan pemanasan berlebih, "kuning-merah" menunjukkan pertumbuhan cepat, "hijau" mewakili pertumbuhan stabil, "kuning-biru" menandakan pertumbuhan lesu, dan "biru" berarti kontraksi.
Permintaan global yang kuat untuk aplikasi kecerdasan buatan (AI) memberikan dorongan kepada sektor semikonduktor serta teknologi informasi dan komunikasi Taiwan, dan rencana ekspansi produsen sikuit terpadu (IC) lokal memperkuat penjualan peralatan, membantu mendorong indeks lebih tinggi, kata TIER.
Sektor nonteknologi juga melaporkan peningkatan produksi dan penjualan keluar, memberikan momentum tambahan ke indeks manufaktur secara keseluruhan, tambah TIER.
Dari lima faktor dalam indeks November, tiga bergerak lebih tinggi. Subindeks untuk pembelian bahan baku, iklim bisnis umum, dan penentuan harga naik masing-masing 0,52, 0,39, dan 0,37 dari sebulan sebelumnya, menurut think tank tersebut.
Namun, subindeks untuk permintaan dan biaya bergerak lebih rendah dari sebulan sebelumnya, masing-masing sebesar 0,24 dan 0,14, kata think tank.
Mengutip survei yang dilakukan pada bulan November, TIER mengatakan 44,85 persen responden di sektor manufaktur mengatakan bisnis mereka menunjukkan lampu biru, turun dari 47,83 persen dalam jajak pendapat serupa pada Oktober, sementara 13,09 persen dari mereka mengatakan operasi mereka menunjukkan lampu kuning-biru, turun dari 22,86 persen Oktober.
Sebanyak 28,69 persen responden lainnya mengatakan bisnis mereka menunjukkan lampu hijau pada bulan November, naik dari 24,97 persen pada Oktober, sementara 12,09 persen dari mereka mengatakan operasi mereka menunjukkan lampu kuning-merah pada bulan November, naik dari 4,34 persen pada Oktober, menurut survei.
Melihat ke depan, TIER mengatakan kembali menjabatnya Donald Trump bisa memengaruhi ekonomi global karena ia telah berjanji untuk menaikkan bea barang dari banyak negara seraya memotong pajak domestik.
Jika kelebihan produksi terus terjadi di Tiongkok, negara tersebut bisa mendumping produk ke luar negeri, yang bisa menyebabkan eskalasi kompetisi dalam ekonomi global, kata TIER.
Selesai/JC