Jakarta, 4 Nov. (CNA) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, Jumat (1/11) bertemu para eksekutif perusahaan tekstil asal Taiwan yang berinvestasi di Indonesia, untuk memahami tantangan yang mereka hadapi dalam mendirikan pabrik.
Airlangga juga berjanji untuk membantu menyelesaikan kesulitan yang dihadapi oleh pengusaha Taiwan tersebut. Selain itu, ada beberapa perusahaan tekstil Taiwan yang berencana memperluas investasi di Indonesia, yang disambut baik Airlangga.
Pengusaha Taiwan yang hadir mengungkapkan kepada CNA bahwa sejumlah perwakilan menyampaikan beberapa kendala investasi, seperti harga gas alam yang terlalu tinggi dan durasi proses analisis mengenai dampak lingkungan yang terlalu lama, di mana Airlangga berjanji akan membantu menyelesaikannya.
Selain itu, Airlangga juga menyebutkan bahwa saat ini Indonesia sedang mempercepat negosiasi perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan Uni Eropa, yang menjadi salah satu prioritas utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Jika perjanjian ini berhasil ditandatangani, ekspor tekstil Taiwan ke Eropa akan menjadi lebih mudah dan biayanya juga dapat ditekan, ujar Airlangga.
Pada 29 dan 30 Oktober, Taiwan Textile Federation (TTF) bersama Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengadakan konferensi industri tekstil Taiwan-Indonesia di Bandung, yang membahas teknologi inovatif serta tantangan investasi yang mungkin dihadapi pengusaha Taiwan di Indonesia.
Jakarta Post melaporkan bahwa 15 perwakilan perusahaan Taiwan berpartisipasi dalam konferensi tersebut, dan setelah pertemuan, Airlangga mengatakan kepada wartawan bahwa perusahaan Taiwan menunjukkan minat berinvestasi di Indonesia.
Namun, kata Airlangga, mereka meminta pemerintah Indonesia untuk memenuhi prasyarat, seperti kemudahan pembelian tanah, penggunaan energi hijau, serta harga gas yang baik dan terjangkau.
Airlangga juga menambahkan bahwa perusahaan Taiwan tertarik untuk meningkatkan investasi dan membangun pabrik di Indonesia, yang mungkin termasuk memindahkan pabrik dari Tiongkok atau Vietnam ke Indonesia.
Namun, mereka berharap pemerintah Indonesia dapat memberikan akses ekspor yang lebih luas melalui perjanjian perdagangan bebas, terutama dengan Uni Eropa, ujar Airlangga.
(Oleh Zachary Lee dan Antonius Agoeng Sunarto)
Selesai/JC