Kamar Dagang Taiwan: Berharap mahasiswa asing dibukakan kesempatan masuk industri jasa

22/08/2024 17:26(Diperbaharui 22/08/2024 17:26)
Ketua Kamar Dagang Umum Republik Tiongkok (Taiwan), Paul Hsu. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Ketua Kamar Dagang Umum Republik Tiongkok (Taiwan), Paul Hsu. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Taipei, 22 Agu. (CNA) Ketua Kamar Dagang Umum Republik Tiongkok (Taiwan), Paul Hsu (許舒博), Kamis (22/8) menyatakan bahwa sebuah rapat nasional mengenai kekurangan tenaga kerja akan diadakan paling cepat pada September, dengan harapan mahasiswa asing diizinkan bekerja di sektor jasa.

Hsu ketika diwawancarai media pada hari Kamis menyatakan bahwa pemerintah seharusnya lebih memerhatikan masalah kekurangan tenaga kerja, menambahkan bahwa ia sudah bertemu dengan Menteri Ketenagakerjaan Ho Pei-shan (何佩珊) pada hari Selasa untuk menyampaikan hal tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, tambah Hsu, ia juga berbagi pengalaman tentang bagaimana Jepang mengatasi masalah tersebut melalui digitalisasi dan penerapan AI.

Hsu juga mengungkapkan Ho setuju untuk mengadakan rapat nasional mengenai kekurangan tenaga kerja, di mana kelompok usaha yang peduli terhadap masalah kekurangan tenaga kerja akan dipimpin Kamar Dagang untuk berkomunikasi langsung dengan pemerintah.

Rapat tersebut diperkirakan digelar di sekitar bulan September atau Oktober, tambah Hsu.

Hsu menyatakan bahwa rapat nasional ini akan membahas berbagai topik, termasuk pekerja migran dan mahasiswa asing yang memasuki pasar tenaga kerja domestik.

Mereka juga akan berkomunikasi dengan berbagai kementerian, termasuk Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Pendidikan, dan Kementerian Urusan Ekonomi terkait hal tersebut, tambah Hsu.

Saat ini, sebagian besar mahasiswa asing dapat bekerja di industri berteknologi tinggi, tetapi kekurangan tenaga kerja di sektor jasa sangat serius, kata Hsu, menambahkan bahwa pihaknya juga berharap mahasiswa asing dapat diizinkan bekerja di sektor tersebut.

Selain itu, Hsu juga menyarankan bahwa Kementerian Urusan Ekonomi, sebagai otoritas utama sektor industri, dapat mendorong pelatihan untuk mendorong pekerja paruh baya kembali ke pasar tenaga kerja.

Menanggapi upah minimum yang diperkirakan dinaikkan dalam rapat yang akan diadakan pemerintah pada 4 September, Hsu menyatakan bahwa kebijakan kenaikan upah minimum sudah diterapkan, dengan memberikan contoh beberapa perusahaan.

Hsu juga menyatakan bahwa ia berharap perbedaan pendapat antara pekerja dan pengusaha mengenai kenaikan upah minimum tidak terlalu besar, dan pemerintah dapat meningkatkan proporsi tanggungan asuransi tenaga kerja, bukannya membebankan tanggung jawab terbesar kepada perusahaan.

(Oleh Liu Chien-ling dan Jason Cahyadi)

Selesai/ ML

Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.