Mahasiswa reguler Indonesia di Taiwan naik 20% dalam setahun

05/09/2025 17:07(Diperbaharui 05/09/2025 17:07)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

National Taiwan Normal University. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
National Taiwan Normal University. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Taipei, 5 Sep. (CNA) Jumlah mahasiswa asal Indonesia yang mengejar gelar akademik di Taiwan meningkat 20 persen dalam setahun, meskipun angka total jika digabung dengan peserta didik jangka pendek turun sedikit, menurut data tahun ajaran 2024/2025 dari Kementerian Pendidikan (MOE).

Menurut data MOE, jumlah mahasiswa asing meningkat dari 90.895 orang pada tahun akademik 2020/2021 menjadi 123.188 orang pada 2024/2025, peningkatan empat tahun berturut-turut dan telah hampir mencapai tingkat sebelum pandemi COVID-19, yaitu 128.157.

Negara asal mahasiswa asing terbanyak adalah Vietnam dengan 39.695 orang, meningkat 11.812 dibandingkan tahun sebelumnya, dan 76 persen di antaranya merupakan mahasiswa program gelar, bukan jangka pendek.

Sementara itu, menurut kementerian, meskipun mahasiswa dari Indonesia dan Malaysia masing-masing masih menempati peringkat kedua dan ketiga, jumlahnya menunjukkan tren penurunan pada tahun akademik 2024/2025.

Jumlah total mahasiswa Indonesia berkurang 234 orang dari tahun sebelumnya, tetapi mahasiswa reguler meningkat 2.053 orang, naik sekitar 20 persen, menunjukkan bahwa kualitas pendidikan tinggi Taiwan semakin dikenal di sana, menurut MOE.

Di sisi lain, MOE menduga turunnya jumlah mahasiswa Malaysia terkait dengan tren penurunan jumlah anak di kalangan komunitas Tionghoa di sana, sementara calon peserta didik juga mempertimbangkan biaya studi ke luar negeri yang meningkat serta semakin beragamnya jalur pendidikan di dalam negeri.

Mahasiswa dari Myanmar menempati peringkat ketujuh, tetapi jumlahnya meningkat pesat dari 928 orang pada tahun akademik 2020/2021 menjadi 2.973 pada 2024/2025, menurut kementerian.

MOE menjelaskan bahwa mayoritas mahasiswa Myanmar di Taiwan adalah diaspora Tionghoa, dan peningkatan jumlah dalam beberapa tahun terakhir kemungkinan dipengaruhi kudeta militer, ketidakstabilan lingkungan, serta kebijakan wajib militer di sana.

Selain itu, kata MOE, mereka terus memberikan subsidi kepada Komite Penerimaan Universitas Taiwan untuk Mahasiswa Diaspora Tionghoa, guna memimpin perguruan tinggi mengadakan kegiatan promosi langsung di Myanmar agar calon mahasiswa di sana lebih memahami pilihan studi di Taiwan dan meningkatkan minat mereka untuk itu.

Kepada CNA, MOE mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir pihaknya telah mendorong berbagai program, termasuk kerja sama industri-akademik, penerimaan mahasiswa di bidang industri utama, hingga promosi dan retensi mahasiswa asing.

Hal ini dilakukan untuk memberikan fleksibilitas dalam penerimaan internasional oleh perguruan tinggi, serta seiringan dengan Kebijakan Baru ke Arah Selatan (NSP) dan penguatan kebijakan kependudukan serta imigrasi pemerintah.

Selain itu, untuk menarik talenta unggul dari negara-negara NSP, pemerintah juga menyediakan berbagai beasiswa dan bantuan, yang turut menjadi faktor pertumbuhan jumlah mahasiswa asing dalam beberapa tahun terakhir, menurut MOE.

Pada tahun akademik 2024/2025, lima negara atau daerah asal mahasiswa asing terbanyak di Taiwan adalah Vietnam (32,2 persen dari total), Indonesia (13,2 persen), Malaysia (7,9 persen), Jepang (7,1 persen), dan Hong Kong (5,6 persen), menurut MOE.

Di sisi lain, Pemerintah Tiongkok masih menjalankan penghentian sementara mahasiswa mereka untuk belajar di Taiwan, yang telah berjalan sejak tahun akademik 2020/2021, sehingga hanya tersisia peserta didik lama yang sedang melanjutkan studinya, yaitu 3.489 orang (2,8 persen), membuat mereka menempati peringkat ke-6.

(Oleh Chen Chih-chung dan Jason Cahyadi)

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.