Taipei, 7 Agu. (CNA) Pemerintah Kabupaten Taitung, Rabu (6/8) memperingatkan masyarakat terkait maraknya iklan palsu dan situs penipuan di internet dan media sosial yang mengatasnamakan program "subsidi wisata Taitung" atau "undian berhadiah perjalanan".
Mereka menegaskan bahwa satu-satunya program resmi yang saat ini berlangsung adalah "2025 One Travel Infinite Taitung", yang hanya dapat diakses melalui situs resmi https://tttravel.tw.
Pemerintah Kabupaten Taitung dalam sebuah rilis menyebutkan bahwa penipuan daring belakangan ini sering menyebarkan informasi palsu seperti "inap di Taitung pada Juni dan menangkan hadiah puluhan ribu NT$", "undian wisata Taitung 2025", atau "dapatkan subsidi wisata NT$66.000 (Rp36,02 juta)".
Iklan tersebut mendorong masyarakat untuk memberikan data pribadi seperti nomor kartu identitas, informasi kartu kredit, atau bergabung dalam akun mencurigakan, kata pemerintah kabupaten.
Pemerintah kabupaten di Taiwan timur itu menegaskan bahwa tidak ada situs, formulir, atau tautan lain di luar situs resmi program tersebut. Mereka meminta masyarakat waspada dan tidak mudah percaya agar tidak menjadi korban penipuan.
Program "2025 One Travel Infinite Taitung" telah diluncurkan sejak 1 Maret dengan berbagai insentif, seperti subsidi untuk penerbangan charter internasional, wisatawan mancanegara, dan undian mingguan berhadiah, yang sejauh ini telah menciptakan nilai ekonomi hampir NT$100 juta, kata mereka.
Mulai 1 Juli hingga 31 Agustus, tersedia pula undian "foto keren" berhadiah bagi pengunjung yang mengunggah foto perjalanan mereka di Taitung melalui situs resmi, menurut pemerintah kabupaten.
Tidak ada batasan jumlah unggahan per hari; semakin banyak unggahan, semakin besar peluang menang. Hadiah termasuk AirPods 4 dan tas kanvas edisi terbatas, lanjut mereka.
Kepala Departemen Transportasi dan Pengembangan Pariwisata Taitung, Pu Min-cheng (卜敏正), menekankan bahwa seluruh proses program hanya dilakukan melalui situs resmi.
Tidak ada saluran pendaftaran di luar situs, tidak melalui media sosial atau formulir dari pihak ketiga, dan panitia tidak akan meminta data rekening bank atau imbalan uang, ujarnya, seraya meminta masyarakat berhati-hati dan melaporkan jika menemukan modus serupa.
(Oleh Lu Tai-cheng dan Agoeng Sunarto)
Selesai/JC