Mahasiswi Indonesia bantu penelitian NCKU tentang hubungan mikroba dan asma

22/03/2025 16:27(Diperbaharui 23/03/2025 10:18)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Mahasiswi NCKU asal Indonesia Aji Kusumaning Asri (tengah), profesor Jurusan Ilmu Hayati Liu Tsung-lin (tengah), dan pemimpin tim penelitian Wu Chih-da (kiri). (Sumber Foto : NCKU)
Mahasiswi NCKU asal Indonesia Aji Kusumaning Asri (tengah), profesor Jurusan Ilmu Hayati Liu Tsung-lin (tengah), dan pemimpin tim penelitian Wu Chih-da (kiri). (Sumber Foto : NCKU)

Tainan, 22 Mar. (CNA) Seorang mahasiswi asal Indonesia menjadi bagian dari tim penelitian National Cheng Kung University (NCKU) yang menemukan anak-anak yang lebih sering terpapar ruang terbuka hijau memiliki jumlah bakteri baik dan keberagaman mikroba lebih tinggi dari yang lebih sering terpapar polusi udara.

Mahasiswi S3 Jurusan Geomatika NCKU bernama Aji Kusumaning Asri itu dan sejumlah peneliti lainnya berada di tim yang dipimpin Wu Chih-da (吳治達), profesor dari jurusannya, kata grup tersebut dalam sebuah rilis pers hari Senin (17/3).

Tim tersebut menyatakan bahwa sebelumnya, belum ada bukti ilmiah yang cukup untuk menjelaskan penyebab perbedaan bentuk mikroba pada hidung dan saluran pencernaan anak-anak penderita asma dibandingkan dengan yang sehat.

Penelitian global dalam bidang ini juga sangat terbatas, sehingga penelitian tim ini memberikan data ilmiah yang sangat berharga, menurut rilis pers mereka.

Menurut tim tersebut, mereka menggunakan teknologi kecerdasan buatan geospasial -- yang menggabungkan pengumpulan data besar dan komputasi cerdas -- ditambah data dari asuransi kesehatan Taiwan, sehingga mereka dapat memahami dampak polusi udara terhadap kesehatan secara lebih rinci.

(Sumber Foto : NCKU)
(Sumber Foto : NCKU)

Tim tersebut menyatakan bahwa dalam penelitian ini mereka mengumpulkan sampel mikroba hidung dan saluran pencernaan dari sekitar 50 anak penderita asma serta data dari observasi satelit mengenai distribusi ruang terbuka hijau dan polusi udara di sekitar rumah anak-anak.

Penelitian, kata tim itu, menemukan bahwa semakin parah polusi udara di sekitar rumah, semakin rendah keberagaman mikroba pada hidung dan saluran pencernaan anak-anak penderita asma, sementara jumlah bakteri jahat meningkat dan yang baik menurun.

Peneliti juga mengatakan mereka mengamati anak-anak dengan lebih banyak ruang hijau di sekitar rumah mereka memiliki mikroba hidung dan saluran pencernaan yang lebih sehat.

Wu menyatakan timnya berharap bahwa penelitian ini dapat membuat masyarakat lebih memahami dampak polusi udara dan paparan ruang hijau terhadap kesehatan anak, serta memberikan dasar referensi untuk kebijakan lingkungan dan kesehatan masyarakat di masa depan.

Penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal internasional terkemuka Environmental Research ini menawarkan perspektif baru kepada akademisi dan masyarakat untuk memahami hubungan kompleks antara lingkungan dan mikroba tubuh, kata rilis pers tim.

(Oleh Yang Ssu-jui dan Jason Cahyadi)

Selesai/IF

(Sumber Foto : NCKU)
(Sumber Foto : NCKU)
How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.