Taipei, 25 Jan. (CNA) Sebanyak 37 persen pekerja di Taiwan lembur pada 2024, dengan rata-rata 14,7 jam per bulan, di mana industri manufaktur mencatatkan angka tertinggi, diikuti sektor properti, menurut survei Kementerian Ketenagakerjaan (MOL).
MOL hari Rabu (22/1) merilis survei terhadap pekerja pada 2024 yang mengumpulkan 4.085 sampel valid. Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pekerja terhadap pekerjaan mereka mencapai 74,6 persen.
Sebanyak 36,6 persen pekerja melaporkan lembur antara Juni 2023 hingga Mei 2024, yang menunjukkan penurunan 4,6 poin persentase dibandingkan survei sebelumnya.
Mereka rata-rata lembur 14,7 jam per bulan, menurut survei MOL.
Dilihat berdasarkan sektor, survei menunjukkan lembur paling banyak ditemukan di sektor administrasi publik dan pertahanan dengan 53,3 persen, diikuti sektor jasa profesional, ilmiah, dan teknis dengan 52,1 persen.
Berdasarkan jumlah jam, sektor manufaktur mencatat rata-rata tertinggi dengan 20,4 jam per bulan, diikuti sektor properti dengan 18,8 jam, dan sektor pertanian, kehutanan, perikanan, dan peternakan dengan 18,3 jam, menurut survei.
Lebih lanjut, 85,3 persen pekerja menyatakan mereka menerima kompensasi berupa uang lembur atau cuti pengganti saat bekerja lembur, naik 0,7 poin persentase dari tahun sebelumnya.
Namun, 33,7 persen pekerja di sektor properti melaporkan tidak menerima kompensasi lembur, diikuti sektor penerbitan, komunikasi, keuangan, asuransi, layanan pendukung, dan pendidikan yang masing-masing melampaui 20 persen.
Selain itu, survei juga menemukan bahwa 25,5 persen pekerja dihubungi atasan mereka untuk melaksanakan tugas melalui telepon, aplikasi, atau pesan instan setelah jam kerja, meningkat 1 poin persentase dibandingkan tahun sebelumnya.
Sebanyak 9,5 persen pekerja langsung melaksanakan tugas tersebut, dengan 3,2 persen kembali ke tempat kerja dan 7,5 persen menyelesaikannya di luar tempat kerja, dengan rata-rata tambahan waktu kerja 3,1 jam per bulan, menurut survei.
(Oleh Wu Hsin-yun dan Antonius Agoeng Sunarto)
Selesai/JC